Dosen Untag Ervina Tanggapi Spanduk Provokatif Dalam Kampanye

by -591 Views
Ervina Wahyu Setyaningrum, Dosen Pertanian dan Perikanan Untag 1945 Banyuwangi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Dalam masa kampanye pemilihan bupati-wakil bupati Banyuwangi ini, terpasangnya beberapa spanduk provokatif yang di beberapa wilayah Banyuwangi. Spanduk itu mengundang keprihatinan dan dinilai sebagai pendidikan politik yang kurang baik bagi generasi muda serta berpotensi memunculkan sikap apatis masyarakat terhadap politik.

Beberapa contoh spanduk yang terpasang antara lain; di Jalan Kepiting, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi dimana spanduk provokatif yang terpasang bertuliskan “WONG WEDOK IKU, NGGONE NANG SUMUR, DAPUR, KASUR. GAK DADI BUPATI”. Selain itu, juga terpasang spanduk dengan tulisan “BUPATI KOK WEDOK, GAK PANTES BLAS”, di beberapa tempat lain.

iklan aston

Menurut Ervina Wahyu Setyaningrum, Dosen Pertanian dan Perikanan Untag 1945 Banyuwangi ditemui di kampusnya Senin (9/11) menungkapkan sekarang bukan lagi Jaman Siti Nurbaya,  dimasa sekarang bukan jamannya lagi perempuan hanya berfungsi sebagai teman di kasur dapur dan di sumur.

”Kami meyakini isu seperti itu justru membuka mata hati dan kecerdasan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Banyuwangi karena dalam realitas tidak sedikit pemimpin perempuan  yang sukses dan berprestasi,” tegas perempuan yang akrab disapa Ervina itu.

Selanjutnya istri Rury Desrino Purnama menuturkan dalam  kontestasi pilkada di Banyuwangi kali ini hanya diikuti oleh dua paslon, yakni H. Yusuf Widyatmoko – KH Muhammad Riza Azizy (Mas Yusuf-Gus Riza) paslon nomor urut satu, dan Ipuk Fiestiandani Azwar Anas – H. Sugirah (Ipuk-H Sugirah) paslon nomor urut dua. Sehingga ajakan untuk tidak memilih paslon 02 karena peremuan itu hal yang konyol, jelas merugikan paslon dan tindakan yang membodohi masyarakat.

Dalam era kesetaraan gender, jaman modern dan dalam era digital seperti saat ini, kenapa masyarakat diajak flashback ke masa lalu yang tidak menempatkan perempuan dalam posisi yang mulia, imbuh pengidola Megawati Soekarno Putri itu.

Alumni S2 Unibraw Malang itu menambahkan realitas terbaru yang ada terpilihnya sosok perempuan Kamala Harris, sebagai wakil presiden AS. Selain itu banyak tokoh perempuan hebat di Indonesia mulai Ibu Megawati (satu-satunya presiden Indonesia yang perempuan), banyak menteri dalam kabinet presiden Jokowi dari kalangan perempuan.

Kemudian Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Tri Risma Harini ( Walikota Surabaya), Dewanti Rumpoko walikota Batu, Walikota Mojokkerto, Bupati Jombang dan pemimpin perempuan lain yang hebat.

Perempuan kelahiran Tegal itu berharap siapapun aktor intelektual dibalik pemasangan spanduk provikatif supaya menghentikan blackcampaign yang dinilai membodohi masyarakat dan potensial menimbulkan konflik sosial. Terbukti beredarnya photo spanduk provokatif tersebut telah memantik kemarahan pendukung dan relawan paslon bupati dan wakil bupati Banyuwangi nomor urut dua, karena calonya bergender perempuan. Dimana kemarahan mereka diluapkan melalui media sosial. Bahkan mengultimatum akan melaporkan pemasang spanduk provokatif tersebut kepada aparat hukum yang berwenang.

Wartawan : Nurhadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.