Jember, seblang.com – Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, berkunjung ke Posko Pemenangan Tim Pemenangan Daerah (TKD) Jember.
Dalam kunjungannya ke Posko Pemenangan yang beralamatkan di Jalan Riau, Kecamatan Sumbersari itu. Untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dalam upayanya memenangkan Pasangan Capres dan Cawapres Ganjar -Mahfud MD.
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengungkapkan, untuk lebih dikenal oleh kalangan Generasi muda (Gen Z). Latar belakang Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud, dinilai sangat cakap serta patut menjadi panutan bagi Gen Z.
“Salah satu ciri dari Gen Z, mereka anak-anak muda itu sangat menghargai proses. Pada diri Pak Ganjar dan Pak Mahfud, ada dua potret anak bangsa yang sudah sangat matang. Dengan segala pengorbanannya, merintis karir dari bawah sekian lama. Kemudian sampai mendapat kepercayaan untuk memimpin Indonesia,” ucap TGB saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (26/11/2023).
Sehingga, Capres maupun Cawapres itu harus memiliki tingkat kedikenalan yang tinggi dari para pemilih pemula.
“Jadi sesungguhnya kalau bicara tentang role model (untuk) proses yang baik. Bagaimana kita membangun diri (mencontohkan) karakter yang baik. Maka dari diri Pak Ganjar dan Pak Mahfud, itu bisa menjadi role model untuk para pemuda,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mencontohkan pasangan Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud juga bisa menjadi orang tua dan pendidik baik bagi anak-anaknya.
“Hal yang lain bahwa mas Alam (Muhammad Zinedine Alam Ganjar), putra Pak Ganjar yang (juga) bisa menjadi role model untuk anak-anak muda,” ungkapnya.
“Anak muda yang cerdas kreatif tapi low profile, tidak menonjolkan diri. Tapi berkarya dan berprestasi,” imbuhnya.
Untuk memaksimalkan dan memperkenalkan Ganjar-Mahfud itu, kata TGB, perlu dilakukan koordinasi, kolaborasi, serta komunikasi yang baik. Bahkan kalau perlu secara door to door kepada masyarakat sampai ke tingkat bawah.
“Karena kuncinya turun langsung dari rumah ke rumah, menyampaikan tentang capres dan cawapres kita Mas Ganjar dan Pak Mahfud. Dengan ini kami optimis semakin banyak masyarakat mengenal mereka berdua, maka keterpilihan itu akan semakin tinggi,” ujarnya.
“Mudah-mudahan harapan kemenangan dapat diraih. Targetnya menang di Jember sendiri 65 persen, dan saya sangat optimis. Karena apa? Beliau berdua saling melengkapi. Karena beliau berdua memilki rekam jejak yang sangat kuat. Sudah sekian lama bersama dengan masyarakat berkhidmat. Insyaallah dengan upaya yang terus menerus turun kepada masyarakat, maka elektabilitas beliau akan semakin tinggi,” sambungnya.
Lebih jauh TGB menyampaikan, soal meraih kemenangan di wilayah tapal kuda maupun di Jember. Karena kultur budaya dari masyarakat juga menjadi modal untuk mengenalkan sosok Capres dan Cawapres yang ideal.
“Karena kita tahu tapal kuda, banyak masyarakat dari Madura, kultur Maduranya cukup kuat. Pak Mahfud adalah salah satu role model. Ya katakanlah trah Madura, dan kiprahnya sangat nyata. Membangun Indonesia, dimanapun beliau berada beliau luar biasa. Dan kita butuh sosok beliau menjadi pemimpin. Insyallah,” pungkas TGB.
Terpisah, Sekretaris TKD Jember Hariyanto juga meyakini kultur budaya masyarakat tidak lepas dari salah satu cara untuk mengenal sosok pemimpin yang akan dipilih.
Namun demikian, kata Hariyanto, kultur budaya dari suku tidak kemudian menjadi hal utama. Karena saat memilih sosok pemimpin, adalah untuk seluruh Indonesia.
“Berbicara upaya untuk meraih kemenangan, upaya untuk selalu turun ke segala lapisan elemen masyarakat harus dilakukan. Tentunya dari tim pemenangan daerah kabupaten akan selalu turun, dan menyapa seluruh masyarakat. Serta memberikan edukasi seperti apa program-program Ganjar-Mahfud ini,” ungkapnya.
“Kita tahu Pak Ganjar dari Jawa Tengah, Pak Mahfud dari Madura. Bahkan saat berbicara Jember, prinsipnya kita tahu kultur budaya kita mayoritas Madura. Tapi kita tidak memilih atau memilah soal suku bangsa, yang penting itu untuk Indonesia. Makanya Pak Ganjar dan Pak Mahfud sudah menyampaikan. Ganjar bukan siapa, Mahfud (juga) bukan siapa. Tapi Ganjar dan Mahfud untuk Indonesia,” tandasnya.//////