Banyuwangi, seblang.com-Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani takjub dengan antusiasnya dan guyup warga masyarakat desa Aliyan dalam ritual adat Keboan, Minggu(31/07/2022).
Dalam sambutannya ia mengatakan, dirinya mengapresiasi serta kagum atas keguyuban masyarakat.
“Keguyuban warga masyarakat desa Aliyan dalam melaksanakan acara ini merupakan sebagai bentuk semangat gotong royong, Dengan demikian saya yakin akan membawa perubahan yang lebih baik bagi warga dan desa Aliyan, ” kata Ipuk.
Ipuk juga berharap kegiatan adat seperti Keboan itu dapat menjadi magnetik untuk mendatangkan pelancong, sehingga bisa menjadi penunjang perputaran ekonomi.
“Saya berharap,semoga pergelaran tradisi adat seperti ini semakin baik dan lebih tertata lagi,dan menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan datang di Banyuwangi,” ujarnya.
Sementara itu Anton Sujarwo SE, Kepala desa Aliya, mengatakan, tradisi adat Keboan tersebut merupakan adat budaya warisan leluhur yang bertujuan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat setempat atas hasil yang melimpah, serta selamatan desa.
“Ini adat budaya warisan leluhur yang harus terus kita lestarikan,serta bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur dan memohon keselamatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” katanya.
Ia juga menyampaikan,Tradisi yang digelar warga secara rutin turun – temurun.
“Ini digelar sejak desa Aliyan dilanda wabah Kresesk (Paceklik) pada beberapa abad lalu,” ujar Anton.
Anton juga menambahkan, dalam gelaran ritual adat keboan pada kali ini dihadiri oleh forum komunikasi pemerintah daerah (Forkopimda),dan asosiasi kepala desa Jawa Timur.
“Acara ini dihadiri Bupati Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi,Dandim,Danlanal Banyuwangi,serta DPRD Banyuwangi,dan juga Asosiasi Kepala Desa Jawa Timur,” tambahnya.////