Foto : Balai Desa Sumber Beras
Banyuwangi, seblang.com – Masyarakat Desa Sumber Beras Kecamatan Muncar Banyuwangi kebingungan karena pembayaran PBB (pajak bumi dan bangunan) harus membayar lagi. Sebelumnya warga sudah membayar PBB kepada petugas pungut desa. Pembayaran tersebut disertakan dengan kwitansi. Namun entah mengapa tiba – tiba pihak desa mengatakan kalau masyarakat belum melunasi PBB.
Saat dikonfirmasi salah satu warga Desa Sumber Beras Suyadi mengatakan,bahwa dirinya sudah melunasi PBB ,namun entah kenapa tiba – tiba masyarakat harus membayar lagi.
“Saya sempat kaget mas,karena saya sudah membayar PBB dan tidak pernah ada tunggakan,koq ini malah pihak pengambil pungutan mengatakan mulai tahun 2015 saya belum melunasi,” ungkapnya
Hal yang sama juga di utarakan oleh Nurhadi bahwa dirinya memiliki tunggakan pembayaran PBB.
Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) belum tentu tercatat di data base Kantor Layanan (KL) PBB. Malah sebaliknya, yang awalnya sudah membayar PBB bisa saja dianggap belum bayar dan masuk kategori menunggak karena tidak tercatat di KL PBB. Parahnya, tunggakan terjadi mulai tahun 2015 hingga 2020
Saat beberapa awak media menyelusuri terkait penunggakan pajak sempat kaget,karena masyarakat sudah mempunyai bukti setoran wajib pajak.”Namun masih saja pihak pengambil pungutan petugas desa mengatakan bahwa masyarakat mempunyai tunggakan pembayaran PBB,” tambah Nurhadi
Saat di konfirmasi wartawan jumat (19/6/20) di ruang kerjanya ,Kepala Desa Sumber Beras Sri Purnanik membenarkan kejadian ini,dan ini bukan rahasia lagi,malah banyak juga kejadian ini terjadi di desa yang lainnya.
“Terkadang pihak pemungut pajak karena merasa takut memegang uang akhirnya langsung di setorkan di desa tanpa memberikan tanda bukti kepada masyarakat, namun bagi yang sudah membayar dan masih ditarik lagi kami akan berupaya untuk menelusurinya,”ungkap nanik
Sri Purnanik yang mengaku kurang satu tahun lagi dirinya purna tugas juga menceritakan hal yang terjadi di desanya saat meraih rewards dari pemerintah daerah kabupaten banyuwangi,
“Dulu kita pernah meraih rewards mas,untuk berlomba -lomba meraih penghargaan itu kami menyiasati berbagai cara,seperti halnya saat penyetoran PBB kami tidak ada keterlambatan di karenakan kami,menutupnya dulu,setelah sudah tertutup baru kami meminta kepada masyarakat yang belum melunasi PBB,” imbuhnya (*)