Dewan Berharap Banyuwangi Menjadi Kota Yang Benar-benar Ramah Bagi Disabilitas

by -334 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
I Made Cahyana Negara, Ketua DPRD Banyuwangi bersama penyandang disabilitas di gedung DPRD (foto: nurhadi/seblang.com)
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com -DPRD Kabupaten Banyuwangi mengakui sampai saat ini belum memberikan akses dan sarana prasarana yang ramah bagi penyandang difabel di Banyuwangi.

Menurut I Made Cahyana Negara, Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi, pihaknya merasa senang menerima aspirasi yang disampaikan penyandang difabel Banyuwangi di Ruang Rapat Khusus DPRD Banyuwangi Senin (11/10/2021).

iklan aston

Dia menuturkan ada beberapa poin yang sudah disampaikan kepada legislatif antara lain; masalah pelatihan kerja karena mereka ingin berdaya. Kemudian masalah kartu penyandang disabilitas yang mereka dapatkan supaya memperoleh  pelayanan khusus , dan infrastruktur atau sarana prasarana perkantoran pelayanan publik pasar dan mall yang belum ramah bagi mereka. Termasuk juga satu persen kuota  dari beberapa badan usaha yang harus ada yang disabilitas.

Menurut dia dalam beberapa minggu ke depan dewan bersama eksekutif akan melakukan pembahasan  APBD 2022.”Jadi memang harus kita perjuangkan betul karena memang mereka ini bukan hanya untuk dikasihani tetapi harus disetarakan harus dimajukan harus diberdayakan. Hal itu sesuai dengan aturan atau undang-undang yang sudah kita punya dan di Perda kita nomor 6 Tahun 2017,”jelasnya.

Namun fakta dilapangan sampai saat ini masih jauh dari harapan dan dewan menginginkan penegakan Perda itu kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi,imbuhnya.

Lebih lanjut politisi alumni SMA Giri tersebut menginginkan agar Banyuwangi tidak terjebak dalam pencitraan tetapi benar-benar dan sebenarnya menjadi kota yang ramah kepada kaum penyandang difabel. Bentuk keseriusan di lapangan diantaranya dengan menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana yang ramah bagi difabel mulai kabupaten sampai dengan tingkat desa/keluraha.

“Ini manjadi otokritik bagi pemerintah kita kan masih belum mampu memberikan fasilitas yang ramah kepada penyandang difabel. Coba sampeyan cek di kecamatan kalau mereka mau mengurus KTP ke desa bagaimana ?”, tegasnya.

Bahkan beberapa waktu lalu secara mandiri ada beberapa atlet difabel Banyuwangi yang sudah keluar kota mengikuti paralimpic games dan mampu meraih juara di tingkat provinsi Jawa Timur tetapi perhatian pemerintah sangat kurang.

“Dalam waktu dekat saya akan memaksa meminta Pemkab memberikan support kepada atlet bulutangkis yang akan berangkat ke Papua mengikuti pekan olahraga kaum difabel. Ke depan dukungan pemerintah harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan dari untuk mengalokasikan anggaran yang memadai termasuk mengalokasikan pembinaan melalui dana desa dan alokasi dana desa (DD dan ADD)  di desa bagaimana berpihak kepada mereka,”pungkasnya.//

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.