Kisah Inspiratif Pebalap Sepeda Asal Sulawesi Barat Minim Support Bertekad Rengkuh Hasil Maksimal

by -13 Views
Writer: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Pelaksanaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Sepeda 2025 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) menjadi kisah inspiratif bagi pebalap sepeda asal Sulawesi Barat yang minim dukungan dari daerah namun bertekad kuat memberikan gelar juara bagi daerah tercinta.

Muhammad Yahya Usman (18 tahun), merupakan pebalap sepeda asal Sulawesi Barat yang harus berjibaku sendirian dalam membawa nama baik dan kehormatan daerah dalam Kejurnas Balap Sepeda 2025.

Dalam mengikuti Kejurnas Balap Sepeda tahun ini , Muhammad Yahya Usman harus mampu mengatasi kendala di lapangan sendirian di Banyuwangi, karena menjadi satu-satunya pebalap dari Sulawesi Barat yang dikirim ke kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Pulau Jawa.

Kondisi yang ada tentu tidak bisa dibandingkan dengan provinsi lain yang mengirimkan wakil atlet balap sepeda dengan full team, atlet lebih dari satu plus official dan pendukung lain sehingga lebih percaya diri.

Namun keterbatasan yang ada tidak membuat Muhammad Yahya Usman patah semangat untuk bertarung dalam Kejurnas Balap Sepeda. Meskipun harus mandiri pengurus semua keperluan mulai dari penginapan di homestay sampai dengan cek rute yang harus ditempuh.

Beruntung ada pemilik tempatnya menginap yang bersedia menemani dan menjadi pemandu meskipun tidak mendapatkan imbalan materi.

Pebalap muda asal Sulawesi Barat ini turun di ajang Kejurnas Balap Sepeda 2025 di Banyuwangi dan bersaing di kelas men junior yang akan bakal dilakoni pada race hari kedua, Sabtu, 28 Juni 2025.

Keputusan lulusan SMAN 1 Polewali nekat berangkat sendiri menuju Banyuwangi bukan tanpa alasan. Masalah dana menjadi kendala bagi Pengprov ISSI Sulawesi Barat sehingga mengirim satu atlet saja.

“Kata pengurus Pengprov dana hanya cukup untuk memberangkatkan satu atlet saja. Jadi saya berangkat sendiri,” ujar Yahya saat ditemui di Homestay Flamboyan Inn, tempatnya menginap selama mengikuti Kejurnas Balap Sepeda 2025 di Banyuwangi.

Kondisi yang tidak jauh berbeda juga pernah dialaminya saat harus bertarung dalam Kejurnas Balap Sepeda 2024 di Batam. Meski bertarung tanpa tim, dengan kegigihan dan semangat pantang menyerah Yahya berhasil membawa pulang dua medali perunggu dan satu perak di nomor Men Junior.

Bagi Muhammad Yahya Usman Banyuwangi bukan kota yang asing. Pada tahun 2022, remaja tersebut pernah menginjakkan kaki di kota kecil ini untuk mengikuti event serupa. Yang berbeda waktu itu Sulawesi Barat masih mampu tampil dengan kekuatan full team.

“Semua kebutuhan dari tiket pesawat, penginapan dan makan dibiayai Pengprov ISSI Sulawesi Barat. Berapa habisnya saya tidak tahu,” tuturnya kepada wartawan.

Yahya berharap, keikutsertaannya dapat membuka mata berbagai pihak akan pentingnya dukungan terhadap potensi atlet muda di daerah, terutama dari provinsi yang minim fasilitas dan pembiayaan olahraga.

Agus Budiono (48 tahun), mengaku kasihan dengan kondisi yang dialami atlet asal Sulawesi Barat tersebut sehingga rela membantunya sebagai pemandu meskipun tanpa bayaran.

“Kasihan, atlet lain full team, dia sendiri. Dari cek rute, lokasi start sampai soal kelengkapan sendiri,” ujarnya.//////

iklan warung gazebo