“Mayoritas erupsi berupa hembusan asap dari kawah utama, berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas bervariasi,” jelas Danang.
PVMBG menetapkan radius aman sejauh 3 kilometer dari puncak kawah. Warga dan pendaki diminta tidak melakukan aktivitas di area tersebut.
Seiring dengan peningkatan aktivitas, jalur pendakian ke Gunung Raung ditutup sementara sejak 14 Juni 2025. Penutupan dilakukan setelah hujan abu vulkanik terpantau di area Pos 7 pendakian. Hingga saat ini, belum ditentukan kapan pendakian akan dibuka kembali.
PVMBG juga mencatat bahwa erupsi Gunung Raung didominasi oleh gempa erupsi atau letusan, tanpa disertai gempa vulkanik. Material yang dikeluarkan berupa batuan berukuran abu, dan sebarannya masih terbatas di sekitar kawah.