Menariknya, pelaksanaan B-Fest 2025 tidak sepenuhnya dibiayai APBD. Dengan nama besar yang sudah terbentuk, B-Fest menggandeng sektor swasta untuk turut terlibat dalam pembiayaan. “Meskipun dilakukan efisiensi, kualitas dan kemeriahannya tetap kami jaga, bahkan terus ditingkatkan,” tegas Ipuk.
Sejumlah event unggulan yang telah menjadi ikon Banyuwangi tetap hadir menyapa wisatawan. Mulai dari Seblang Bakungan (15 Juni), Keboan Aliyan (1–6 Juli), Kebo-Keboan Alasmalang (6 Juli), hingga Petik Laut Muncar (10 Juli). Dua event raksasa, Banyuwangi Ethno Carnival (12–13 Juli) dan Gandrung Sewu (25 Oktober), juga dipastikan kembali digelar dengan konsep yang lebih matang dan spektakuler.
Bagi penggemar adrenalin, deretan event sport tourism siap digelar. Tour de Banyuwangi Ijen (28–31 Juli) akan kembali melaju di lintasan eksotis Bumi Blambangan. Tak kalah menarik, ada pula Banyuwangi Ijen Geopark Downhill (20–21 September), Banyuwangi Ijen Kom (27–28 September), dan Banyuwangi BMX (15–16 November).
Pecinta lari bisa menjajal trek hijau eksotis di kaki Gunung Ijen melalui Ijen Green Run/Trail pada 7 September, sementara penggemar olahraga air akan dimanjakan dengan Gandrung Surf Competition yang berlangsung 16–18 Oktober.
Tak hanya itu, agenda seperti Art Week and Culinary (9–12 Juli), Festival Lembah Ijen (9–13 Agustus), hingga festival musik dan religi seperti Banyuwangi Bersholawat (31 Desember) siap meramaikan sepanjang tahun.//////