Banyuwangi, seblang.com – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, secara resmi melepas keberangkatan 17 unit bus yang mengangkut jemaah calon haji asal Kabupaten Banyuwangi pada Senin malam (12/5/2025). Sebanyak 1.143 jemaah diberangkatkan dari halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Dalam sambutannya, Bupati Ipuk menyampaikan pesan haru yang penuh doa dan harapan kepada seluruh jemaah. “Aura semangat dan keikhlasan terpancar dari wajah Bapak dan Ibu sekalian. Kami doakan semoga seluruh jemaah senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan hingga kembali ke tanah air,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada para jemaah untuk menjaga nama baik daerah selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Bupati Ipuk menekankan pentingnya ketaatan terhadap aturan, baik syariat maupun peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. “Mohon untuk selalu mengikuti arahan petugas dan tidak melanggar aturan yang berlaku,” pesannya.
Lebih lanjut, Ipuk mengutip pemikiran seorang ulama terkait makna thawaf di Ka’bah sebagai simbol persatuan umat Islam. Ia mengajak para jemaah untuk mengambil pelajaran tentang kebersamaan, ketabahan, serta nilai kesederhanaan dari ibadah haji. “Nilai-nilai ini sangat relevan untuk kita terapkan dalam membangun Banyuwangi yang religius, harmonis, dan berkemajuan,” tambahnya.
Bupati Ipuk juga menitipkan pesan khusus agar para jemaah senantiasa menjaga kekompakan dan saling tolong-menolong, terutama terhadap jemaah lanjut usia (lansia). Ia mengingatkan pentingnya menjaga akhlak dan kehormatan sebagai wakil bangsa di mata dunia. “Tampilkan akhlak yang mulia sebagai cerminan Islam rahmatan lil ‘alamin,” imbuhnya.
Tak lupa, Ipuk memohon doa dari para jemaah untuk Kabupaten Banyuwangi. “Kami titip doa. Mohon doakan agar Banyuwangi senantiasa dalam lindungan Allah, dijauhkan dari bencana, serta terus meraih prestasi dan keberkahan. Semoga seluruh jemaah menjadi haji yang mabrur dan kembali ke tanah air dengan selamat,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, menjelaskan bahwa pada musim haji tahun ini, Kabupaten Banyuwangi tergabung dalam tujuh kelompok terbang (kloter). Jumlah tersebut tergolong sedikit dibandingkan kabupaten/kota lain yang terbagi ke dalam lebih banyak kloter.
“Adanya sistem baru yang diterapkan pemerintah Arab Saudi secara mendadak menyebabkan beberapa jemaah harus terpisah dari kloter yang sebelumnya diusulkan,” jelas Chaironi.
Chaironi juga menyebutkan bahwa jumlah jemaah haji asal Banyuwangi yang telah melunasi biaya perjalanan mencapai 1.144 orang. Namun, satu jemaah dilaporkan wafat sebelum keberangkatan. Dari total jemaah, sebanyak 72 orang merupakan lanjut usia (lansia). Jemaah tertua tercatat atas nama Sukirman Kertonadi, berusia 94 tahun, asal Kecamatan Muncar. Sedangkan jemaah termuda adalah Naila Nur Fitriah, berusia 18 tahun, berasal dari Kecamatan Songgon.///////