Banyuwangi, seblang.com – Kabupaten Banyuwangi akan menjadi lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) land base berkapasitas 100 Mega Watt (MW), yang digadang sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia. Proyek ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung target net zero emission pada 2060.
Pembangunan dijadwalkan dimulai akhir 2025 dan ditargetkan beroperasi pada 2026. Listrik yang dihasilkan akan disalurkan ke sistem jaringan tegangan tinggi 150 KV Jawa-Bali.
“Pemerintah daerah siap mendukung penuh pembangunan PLTS ini. Apalagi proyek ini masuk dalam PSN,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai bertemu tim dari PT PLN Indonesia Power, Jumat (9/5/2025).
Sehari sebelumnya, tim PLN yang dipimpin Vice President Pre-Construction PT PLN Indonesia Power, Aswindo, telah mengunjungi Banyuwangi dan menindaklanjuti rencana pembangunan tersebut.
Menurut Aswindo, proyek ini telah tercantum dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dan akan menjadi bagian dari PLTS land base terbesar di tanah air. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Pemkab Banyuwangi yang telah memberikan kemudahan dalam proses persiapan proyek,” ujarnya.
PLTS akan dibangun di atas lahan seluas 130 hektare milik PTPN I Regional 5, yang berlokasi di Kecamatan Kalipuro. Banyuwangi dipilih karena memiliki tingkat iradiansi atau potensi tenaga matahari yang tinggi.
“Iradiansi di Banyuwangi sangat besar, berdasarkan hasil riset selama 20 tahun terakhir. Secara teknis, lahan yang tersedia juga sangat mendukung,” tambah Aswindo.