Situbondo, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Situbondo di bawah kepemimpinan Bupati Mas Rio menunjukkan respons cepat terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat dengan meresmikan “Rumah BRANTAS” (Berobat Tanpa Batas) pada hari ini, Selasa (6/5/2025).
Fasilitas pelayanan kesehatan ini hadir sebagai wadah untuk mengakomodir keluhan masyarakat terkait layanan dan pembiayaan kesehatan.
Peresmian Rumah BRANTAS ini beriringan dengan pelaksanaan bakti sosial (baksos) kesehatan yang memfokuskan pada operasi katarak gratis, pemeriksaan penyakit mata, dan pemberian kacamata cuma-cuma.
Kegiatan baksos ini, yang menargetkan 1500 pasien hingga Jumat mendatang, akan menjangkau masyarakat di tiga titik strategis Besuki, Asembagus, dan pusat kota Situbondo.
Bupati Mas Rio saat meninjau kegiatan menyampaikan bahwa strategi pembagian lokasi ini bertujuan untuk mempermudah akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
“Nantinya akan dibagi di beberapa tempatnya, Besuki ada di Asembagus ada di tengah (Kota). Tujuannya apa itu? Supaya mempermudah aja. Kalau ada lagi seperti ini, itu dipastikan ada tiga titik pelayanan seperti ini. Ini kerjasama sama pihak NGO juga, saya sudah jelaskan kepada mereka dan mereka sanggup untuk membagi tiga titik itu,” tegasnya.
Antusiasme warga Situbondo terhadap baksos ini sangat tinggi. Pada hari pertama pelaksanaan, jumlah pasien yang datang, terutama mereka yang tidak mendaftar secara daring maupun melalui puskesmas, membludak.
“Targetnya 1500, tapi mungkin lebih karena ini tiga hari, hari ini saja sudah membludak terutama yang tidak mendaftar di Puskesmas atau di online, ya ini highlight lah soal seperti itu memang kerja keras kita masih,” imbuh Bupati.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Situbondo, dr. Sandy, melaporkan bahwa hingga saat ini telah terdata 800 peserta, dengan rincian 300 pasien katarak dan 500 pasien dengan berbagai penyakit mata lainnya yang membutuhkan kacamata.
“Sementara di data sama teman-teman itu ada yang belum mateng ada yang sudah matang ini yang dioperasi ini sudah matur istilahnya Sudah mateng sudah tidak kelihatan apa-apa baru kita operasi Pak sedangkan yang masih gejala itu kita data dulu nanti kalau ada kegiatan selanjutnya baru kita daftarkan lagi,” jelas dr. Sandy, menyoroti tingginya prevalensi katarak di Situbondo yang mencapai sekitar 7000 kasus.
Meskipun pendaftaran daring dan melalui puskesmas telah disosialisasikan, lonjakan pasien yang datang langsung menjadi tantangan tersendiri.
“Selama ini pasiennya karena memang kami yang didaftar online maupun ke Puskesmas itu tidak sebanyak ini jadi artinya bahwa pasien yang langsung datang ke sini Jadi itu yang tidak bisa kami perkirakan,” ungkap dr. Sandy.
Bupati Mas Rio menekankan bahwa pendirian Rumah BRANTAS yang berlokasi di halaman kantor Dinas Kesehatan Situbondo merupakan langkah proaktif pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
“Rumah berantas ini adalah fasilitas yang memang untuk mendukung program utama kita mas Rio dan Mbak ulfi atau universal tapi ini perlu dipahami karena masa transisi dan dari pelayanan kesehatan sebelumnya ke Brantas banyak sekali dan mungkin di PKM atau rumah sakit masih ada apa namanya ya perlu diorientasikan saya bilang di atas kumpulkan semua kepala Rumah sakit Puskesmas mau kita latih,” jelasnya.
Rumah BRANTAS akan beroperasi penuh selama 24 jam dengan tiga shift tenaga kesehatan yang siap melayani masyarakat.
“Hari ini diresmikan, jadi itu 24 jam ada tiga shift, mereka akan standby terus di sini,” tegas Bupati. Layanan utama yang ditawarkan Rumah BRANTAS adalah menerima laporan keluhan kesehatan dan menyediakan ambulans gratis. “Menerima laporan dan disiapkan ambulan gratis di situ, kalau ada laporan ambulan gratis siap bergerak,” imbuhnya.
Untuk mendukung operasional Rumah BRANTAS, Bupati memastikan ketersediaan tenaga kesehatan yang memadai, termasuk dukungan dari tim BSD ambulans gratis selama 24 jam.
“Tenaga sendiri kami sudah ada dan ditambah dengan tim BSD ambulans gratis selama 24 jam nah itu nanti saling mengcover, kita sudah 24 jam silakan nanti telepon ke nomor berantas,” ujar Bupati.
Tujuan utama didirikannya Rumah BRANTAS, menurut Bupati Mas Rio, adalah untuk merespons langsung keluhan masyarakat terkait pelayanan dan pembiayaan kesehatan.
“Ini sebetulnya mengakomodir keluhan masyarakat karena banyak keluhan masyarakat yang langsung kepada pak bupati Bupati dan lain semuanya jadi ini nanti rumah berantas ini menampung semua keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan pembiayaan Kesehatan berantas maupun pengaduan layanan kesehatan yang ada di Kabupaten,” terangnya.
Di sela-sela kegiatan peresmian dan baksos, Bupati juga menyempatkan diri mengunjungi Rumah Pemulihan Gizi (RPG) yang saat ini merawat 15 pasien dengan kasus gangguan tumbuh kembang. Selain itu, agenda hari ini juga meliputi pemberian bola mata palsu, kunjungan ke UMKM lokal, dan pembagian kacamata gratis.
Gatot (57), warga Jati Sari Kecamatan Arjasa, salah satu pasien yang menjalani operasi katarak gratis, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Daerah Situbondo, khususnya Bupati Mas Rio.
“Terima kasih Mas Rio, saya sudah dioperasi mata saya yang terdampak katarak dan Alhamdulillah operasi berjalan lancar,” pungkasnya dengan penuh syukur.
Pemerintah Kabupaten Situbondo berharap bahwa sinergi antara bakti sosial kesehatan dan operasional Rumah BRANTAS akan semakin mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan mempercepat penanganan berbagai keluhan kesehatan di Kabupaten Situbondo.
Meskipun layanan operasi katarak juga telah tersedia di rumah sakit, baksos ini menjadi alternatif penting bagi masyarakat yang mungkin memiliki kendala untuk mengakses fasilitas kesehatan tersebut.
“Sebetulnya, selain baksos kami, itu ada pelayanan juga di masing-masing rumah sakit, sudah berjalan. Cuman kan banyak pasien tidak berkenan ke rumah sakit jadi ini adalah alternatif untuk tidak ke rumah sakit bisa ke tempat baksos,” tutup Bupati Mas Rio.///////