Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio), menyambut baik program ini dan menyatakan kesiapan penuh pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaannya.
“Kami sangat siap untuk Sekolah Rakyat, baik dari luasan lahan maupun cakupan data siswa. Kami telah mengirimkan perwakilan ke Kemensos untuk membahas teknis pelaksanaan program ini,” ujar Mas Rio.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Situbondo telah menyiapkan lahan seluas 6 hektar, melebihi permintaan minimal 5 hektar dari pemerintah pusat.
“Kami menyiapkan lahan yang lebih luas untuk memastikan bahwa Sekolah Rakyat dapat berkembang dengan baik di Situbondo. Untuk tahap awal, kami akan memanfaatkan bangunan yang sudah ada agar proses pembelajaran bisa segera dimulai,” ungkap Mas Rio.
Mas Rio juga mengapresiasi pendekatan Kemensos yang menggunakan DTSEN, karena dinilai efektif dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan.
“Cara Kemensos yang mengatasi kemiskinan melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) ini merupakan cara jitu untuk mengurangi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, sebab sudah jelas mana saja sasaran yang akan diberikan bantuan maupun sasaran Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Program Sekolah Rakyat ini melibatkan kerja sama lintas kementerian, dengan Kementerian PUPR bertanggung jawab atas infrastruktur, Kemendikbud Ristek untuk kurikulum, dan Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah untuk menyiapkan siswa dan pelaksanaan program.
Dengan sinergi dan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi efektif dalam memutus rantai kemiskinan dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.