Situbondo, seblang.com – Usai menikmati libur panjang Hari Raya Idul Fitri, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, dan Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, langsung tancap gas melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kantor dinas di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, Selasa (8/4/2025).
Agenda sidak ini bertujuan untuk memastikan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN serta mengevaluasi kualitas pelayanan publik pasca libur panjang.
Kantor Dinas Kesehatan menjadi salah satu sasaran utama sidak, di mana Bupati Rio menyoroti tingkat kehadiran pegawai.
“Hari kerja pertama pasca libur panjang ini, tingkat kehadiran ASN dan Non-ASN cukup bagus, mencapai 90,9%. Hanya ada satu pegawai yang tidak hadir karena putranya sedang dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan,” ungkap Bupati Rio saat berada di Kantor Dinas Kesehatan.
Lebih lanjut, Bupati Rio menekankan pentingnya peningkatan pelayanan di RSUD Situbondo, terutama terkait program Berantas (penanggulangan penyakit menular). Ia mengakui program tersebut berjalan cukup baik, namun membutuhkan umpan balik dari masyarakat terkait edukasi.
“Untuk program Brantas cukup bagus, tetap butuh feedback dari masyarakat karena soal edukasi, kebanyakan maunya masyarakat langsung ke RS, padahal dalam aturan dan prosedur mereka harus datang yang pertama ke fasilitas puskesmas sebelum ke RS. Puskesmas akan terus kita perbaiki, dan untuk edukasi, kita terus gencarkan promosi agar masyarakat benar-benar paham bagaimana cara menggunakan Brantas. Bahkan sekarang masyarakat pingin punya kartu Brantas, padahal itu kan baru dibutuhkan ketika sakit,” jelasnya.
Salah satu isu krusial yang menjadi perhatian serius Bupati adalah kekurangan tenaga dokter di RSUD Situbondo. Untuk mengatasi masalah ini, Pemkab Situbondo mengambil langkah proaktif dengan membuka rekrutmen secara terbuka.
“Untuk kebutuhan dokter di RS yang ada di Situbondo sangat kurang. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Situbondo membuka open recruitment. Siapapun mereka yang merasa orang Situbondo, ingin jadi dokter di manapun berada, dan ingin pulang kampung, kita berikan tawaran terbaik bagi mereka. Bahkan skenario rekrutmen akan terus kita lakukan. Kita butuh tambahan 39 dokter, dan itu cukup banyak, makanya kita harus agresif. Ujungnya apa? Supaya bisa mengoptimalkan pelayanan RS terhadap masyarakat,” tegas Bupati Rio.
Dalam sidak tersebut, Bupati Rio juga menyambut hangat kedatangan Clarita, seorang Technical Officer Kementerian Kesehatan yang ditugaskan ke daerah untuk menjembatani program pusat dan daerah. Kehadiran Clarita diharapkan dapat mempercepat implementasi kebijakan kesehatan nasional di Situbondo.
Clarita menjelaskan fokus utama dari pemerintah pusat saat ini adalah integrasi layanan primer di fasilitas kesehatan masyarakat.
“Seperti integrasi layanan primer, jadi kalau dahulu di kesehatan masyarakat khususnya di puskesmas atau posyandu kita memisahkan pelayanannya, jadi ada ibu hamil sendiri kemudian balita sendiri. Tapi untuk saat ini, adanya integrasi pelayanan primer itu kita layani tanpa melihat usia. Kalau dulu ada namanya posyandu balita dan posyandu lansia. Kalau saat ini posyandu, balita, lansia, dewasa, atau remaja kita kerjakan di hari yang sama, jadi satu. Kemudian jika kader posyandu tidak membuka jam pelayanan posyandu, jadi ada posyandu kunjungan rumah,” papar Clarita.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menimpali pentingnya sinergitas antara program pusat dan daerah demi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Situbondo. Sidak ini menjadi bukti keseriusan Pemkab Situbondo dalam memastikan pelayanan publik berjalan optimal pasca libur panjang dan mencari solusi konkret terhadap permasalahan yang ada, terutama di sektor kesehatan, pendidikan dan Infrastruktur.