Jember, seblang.com – Hari pertama masuk kerja pasca libur lebaran tahun 2025. Wakil Bupati (Wabup) Jember Djoko Susanto berkeliling ke seluruh ruangan Kantor Pemkab setempat, untuk mengecek para tenaga honorer dan ASN.
Pasalnya, pengecekan tersebut bertujuan pada hari pertama kerja, pasca libur panjang Lebaran 2025, tidak ada pegawai yang tercecer lagi di luar.
Saat dikonfirmasi di sela kegiatannya, Wabup Djoko menyampaikan terkait kedatangannya ke Kantor Pemkab itu, sebagai bagian dari bentuk silaturahmi layaknya pasca lebaran dan memastikan keaktifan dalam bekerja.
“Ini hari pertama masuk setelah libur lebaran, tentu sebagaimana kebiasaan kita, juga ajaran orang tua tentang bersilaturahmi. Apalagi masih momentum lebaran. Urusannya ya saling bermaaf-maafan itu,” ucap Djoko, Selasa (8/4/2025).
Alasan ia sengaja mendatangi langsung ke setiap ruangan yang ada di Kantor Pemkab Jember. Pihaknya ingin memberikan teladan kepada semua orang, bahwa silaturahmi tidak harus mengedepankan hirarkis.
“Dalam hal ini, saya sebagai pimpinan, menyadari banyak kesalahan kepada mereka (pegawai honorer dan ASN). Paling tidak karena tuntutan pekerjaan, mungkin membuat saya sering marah, sering ngomeli, yang ujungnya adalah mereka sakit hati,” ungkapnya.
“Maka dalam konteks itulah, saya pada momentum (lebaran) yang baik ini, saya hadir kepada mereka. Di dalam rangka minta maaf, sekaligus memotivasi mereka semua, ayo kita awali, kita bekerja dengan penuh tanggung jawab. Tapi menurut saya, ya siapa yang merasa perlu minta maaf. Ya yang harus mendatangi kira-kira seperti itu,” sambungnya menjelaskan.
Namun demikian, disela kegiatannya tersebut dirinya mendapati ada ruangan Bagian Hukum Pemkab Jember yang tampak kosong dan hanya didapati ada satu orang tenaga honorer.
“Ya saya dapati di ruang Bagian Hukum juga kosong. Tapi tadi ketemu dengan orangnya (salah satu pegawai), di jalan. Katanya dia sedang anjang sana ke ruang-ruang sebelahnya tadi. Juga tadi hanya saya dapati, ada satu orang tenaga honorer,” ulasnya.
“Cuman hal seperti itu mestinya ya jangan lah. Mestinya tetap harus ada yang jaga di ruangan. Kalau kosong, blong itu kan ya gak ilok lah kan gitu. Tapi kembali catatannya, ya hal seperti itu jangan dibiarkan ruangan itu kosong,” imbuhnya.
Lebih lanjut, saat ditanya mengapa membagikan sejumlah uang kepada tenaga honorer dan ASN?
“Kan hal seperti itu sudah tradisi kita, ajaran kebiasaan yang tidak ditanamkan oleh leluhur saya seperti itu gitu loh. Ya, sedikit berbagi, sekedar apa istilahnya, Galak gampil (tradisi Lebaran saat anak-anak mencari uang baru atau “sangu riyoyo“),” ucapnya.
“Jadi menurut saya hal-hal biasa saja lah. Ya di kampung pun kan juga seperti itu,” tandasnya.