Situbondo, seblang.com – Program tiket mudik gratis yang digagas Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, tercoreng oleh dugaan praktik penjualan tiket oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Para pemudik mengeluhkan bahwa tiket yang seharusnya gratis, justru dijual dengan harga ratusan ribu rupiah.
Fangki, pemudik asal Bali yang hendak pulang kampung ke Pulau Raas, Madura, mengaku telah lima hari berada di Pelabuhan Jangkar. Ia terkejut saat mengetahui bahwa tiket mudik gratis ternyata tidak benar-benar gratis.
“Saya dari Bali mau pulang kampung ke Pulau Raas bersama teman-teman. Saya sudah lima hari di sini. Tiket mudik gratis hanya namanya saja, tapi masih bayar. Tadi saya beli tiket Rp 110 ribu, ada teman saya Rp 150 ribu, bahkan ada yang beli sampai Rp 200 ribu. Saya beli di loket depan tadi,” ungkap Fangki dengan nada kecewa.
Keluhan serupa juga disampaikan Herman, yang juga berasal dari Pulau Raas. Ia mengaku membeli tiket seharga Rp 150 ribu per tiket, meskipun tiket tersebut bertuliskan “Tiket Mudik Gratis”.
“Saya rombongan satu kampung 9 orang, rata-rata beli Rp 150 ribu per tiket,” ucap Herman sambil menunjukkan bukti tiket yang bertuliskan “Tiket Mudik Gratis”.
Herman menambahkan, meskipun mahal, ia tetap membeli tiket karena ingin berkumpul bersama keluarga di Hari Raya Idul Fitri. “Saya di sini sudah lima hari. Saya juga beli tiket, meskipun tiket tersebut bertuliskan ‘Tiket Mudik Gratis’, tetap kami bayar, karena ingin berjumpa dengan keluarga dan teman-teman di kampung,” ujarnya.
Para pemudik berharap agar praktik penjualan tiket gratis ini segera ditertibkan, sehingga mereka dapat mudik dengan tenang dan nyaman.