Mojokerto, seblang.com – Dalam rangka ikut mendukung terciptanya pemerintahan Mubarok yang bersih, amanah, menghapus praktek KKN, Kiai Asep menggelar Konferensi pers di GH Pacet Mojokerto, Kamis Malam (13/3/2025)
Kegiatan itu dihadiri oleh, Prof Dr KH Asep Syaifuddin Chalim MA pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet, dr Rizal, Suwandy Firdaus DPRD Prov Jatim, Jatmiko Gerindra, HM Soleh Ketua DPC Demokrat dan Suhatyono.
KH Asep Saifuddin Chalim sebagai pembina pasangan Gus Barra-Rizal menegaskan bahwa pemerintahan Gus Barra-Rizal di Kabupaten Mojokerto memiliki visi misi menjdikan Kabupaten Mojokerto yang maju, adil dan makmur.
“Untuk mewujudkan itu maka penyakit di birokrasi tidak boleh ada di Kabupaten Mojokerto, korupsi, jual beli jabatan, fee proyek itu tidak boleh ada,” tegasnya.
Kiai Asep yang juga ayah dari Bupati Mojokerto Gus Barra mengaku bahwa dirinya membiayai pasangan Gus Barra-Rizal di Pilkada hingga puluhan miliar rupiah. Namun dengan tegas Kiai Asep mengatakan tidak sepeserpun terbesit dalam hatinya untuk minta mengembalikan dana pilkada itu satu rupiah pun.
“Saya tidak akan mendirikan PT untuk mendapatkan proyek di Kabupaten Mojokerto, Saya punya harapan Kabupaten Mojokerto berkontribusi mewujudkan Indonesia yang maju adil dan makmur,” pungkasnya.
Semenrara itu, Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto M Rizal Octavian mengungkapkan sejumlah kerja prioritas dalam 100 hari pertama Bupati dan Wabup Mojokerto, Muhammad Al Barra-M Rizal Octavian.
Salah satunya adalah mengaktifkan kembali kepesertaan BPJS Kesehatan warga Kabupaten Mojokerto yang sebelumnya di-nonaktifkan.
“Memang pemerintahan Gus Barra ini kita mempersiapkan 100 hari kerja. Memang anggarannya sudah ditutup tahun kemarin sehingga kita program 100 hari ini menyesuaikan, tidak bisa 100 persen visi misi tahun pertama ini, tapi bertahap,” ujarnya dalam acara buka puasa bersama dengan ketua Partai Politik Pendukung, Tim Pemenangan dan relawan Gus Barra-Rizal, di Guest House Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto, Kamis (13/3/2025) sore.
Wabup Rizal menambahkan semula kepesertaan BPJS Kesehatan yang hanya 73 persen sampai 74 persen akan dinaikkan menjadi 80 persen. Selain itu pendataan ulang BPJS Kesehatan akan diterapkan sehingga lebih tepat sasaran.
“Kedua, insentif guru Madin, ini sesuai dengan visi misi kami, pendapatannya akan kita naikkan, selain itu program bedah rumah juga akan kita kerjakan di 100 hari kerja pertama,” jelasnya.
“InsyaAllah setelah 100 hari kerja kita koordinasikan untuk melaksanakan visi misi selanjutnya,” pungkasnya.//////