Banyuwangi, seblang.com – Agenda pameran Banjoewangi Kolo Semono dimeriahkan oleh lomba Teater Celathu diikuti oleh sanggar dan komunitas seni yang ada di Banyuwangi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Banyuwangi pada Selasa (4/6/2024).
Pemeran masing-masing kelompok Teater Celathu terdiri dari berbagai usia mulai dari anak-anak, remaja hingga kelompok dewasa.
Lomba Teater Celathu ini merupakan rangkaian acara pameran Banyuwangi Kolo Semono yang mengusung tema “Menjaga Warisan Budaya serta Melestarikan Nilai Tradisi untuk Pembelajaran Generasi Milenial”.
Dalam lomba tersebut, peserta menggunakan Basa Osing untuk berdialog yang menghadirkan suasana sangat seru dan mengundang gelak tawa pengunjung yang menyaksikan acara tersebut.
“Saya sangat senang melihat lomba hari ini. Rasanya memang seperti berada di pedesaan yang kental dengan suasana Osing. Dialognya juga lucu-lucu sekali,” ungkap seorang penonton.
Kalimat Celathu sendiri secara harfiah berarti omelan atau ocehan. Celathu sering digunakan untuk memarahi orang, mengungkapkan kekesalan, atau apapun yang sejenis. Bagi masyarakat Banyuwangi yang berasal dari Suku Osing, Celathu merupakan bagian dari
tradisi lisan yang perlu dipelihara dijaga dan dilestarikan.
“Setiap tahunnya, kami selalu mengadakan lomba Teater Celathu karena budaya ini merupakan salah satu “gambaran” Suku Osing. Melalui lomba ini, kami mengajak semua orang untuk melestarikannya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui Staf Bidang Kebudayaan Eko Bawanto.
Pemkab Banyuwangi terus mendorong untuk menjaga memelihara dan melestarikan tradisi budaya Celathu ini melalui agenda Banyuwangi Festival. Selain tujuan konservasi, hal itu dilakukan untuk mendorong sanggar dan komunitas seni agar dapat mengembangkan seni tradisi lisan dengan pendekatan yang segar inovatif.