Banyuwangi, seblang.com – Alunan gamelan yang rancak dan menghentak menghiasi suasana pembukaan Banjoewangi Kolo Semono yang digelar selama 5 hari (3 – 7 Juni 2024) di halaman kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kabupaten Banyuwangi.
Menurut Plt. Disbudpar kabupaten Banyuwangi, Taufik Rahman acara Banjoewangi Kolo Semono memberikan kesempatan bagus ke pada generasi muda untuk belajar mengenai sejarah, seni budaya dan adat istiadat serta tradisi khas Banyuwangi.
Dalam sambutannya, dia mengajak seluruh masyarakat untuk hadir agar dapat bersama-sama menikmati sajian aneka macam seni budaya warisan leluhur yang luar biasa dan wajib dijaga dipelihara dan dilestarikan.
p
“Mari bapak dan ibu sekalian, ajak keluarga, teman dan tetangga untuk hadir ke acara Banjoewangi Kolo Semono. Setiap harinya akan ada kejutan penampilan luar biasa dari para seniman Banyuwangi yang sayang untuk dilewatkan,” ajaknya.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari masyarakat umum, pelaku seni-budaya, ekonomi kreatif hingga puluhan pelajar dari beberapa sekolah yang ada di wilayah Banyuwangi.
Agenda diawali dengan sesi “Belajar di Museum” bersama para siswa-siswi. Dalam sesi itu, siswa SMP dan SMA menerima materi tentang Sejarah Jalur Kolonial Belanda dan Jepang di Banyuwangi.
Sementara siswa Sekolah Dasar (SD), menyimak cerita Blambangan di masa lalu melalui pertunjukan wayang bambu yang dibawakan oleh Aekanu Haryono, salah seorang budayawan Banyuwangi.
Seorang siswa dari SMAN 1 Giri membagikan keseruannya mengikuti sesi Belajar di Museum. Menurut dia, acara yang digelar Disbudpar Banyuwangi sangat menginspirasi dan berharap agar dapat digelar secara kontinyu di tahun-tahun berikutnya.
“Pastinya benar-benar menginspirasi saya untuk lebih mencintai dan memperjuangkan warisan budaya kami. Saya berharap acara ini dapat terus diadakan setiap tahun, memberikan kesempatan bagi kami semua untuk merayakan kekayaan budaya yang kami miliki,” ungkapnya.
Acara ini turut dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan kesenian yang mampu menarik perhatian masyarakat. Semakin sore, masyarakat semakin memadati area acara. Antusiasme mereka pecah ketika menyaksikan penampilan kesenian jaranan yang dibawakan oleh kelompok Jaranan Mekar Sari.
Banjoewangi Kolo Semono akan berlangsung hingga 7 Juni mendatang. Setiap harinya acara dimulai pada pukul 08.00 hingga 21.30 WIB. Masyarakat dapat menyaksikan penampilan berbagai kesenian dan lomba tradisional sembari mengunjungi stand pameran yang menyuguhkan berbagai kuliner dan minuman tradisional, kerajinan tangan bahkan pijat tradisional.