Banyuwangi, seblang.com – Michael Edy Hariyanto, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi yang merupakan mantan ketua KONI, mengungkapkan saat dirinya bergabung dengan KONI apalagi PSSI sebelum menjadi anggota dewan selalu berupaya mendekati pimpinan DPRD supaya KONI mendapatkan anggaran yang memadai.
“Saya juga berbicara kepada bupati, anggota DPRD dan para pimpinan dewan berupaya menjelaskan bagaimana kebutuhan KONI untuk melakukan pembinaan dan peningkatan prestasi,” ujar Michael pada Kamis (23/5/2024).
Menurut Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi itu, pihaknya mendapatkan informasi kalau anggaran KONI tahun 2024 sebesar Rp. 2,5 M, karena waktu itu tidak mengecek berapa anggaran yang didapat.
Dia menuturkan jajaran pengurus KONI Banyuwangi saat mengajukan anggaran tidak berkomunikasi terkait kebutuhan dana yang pembinaan dan peningkatan prestasi dibutuhkan dalam satu tahun.
“Seharunya mendekat untuk menceritakan keberhasilannya. Tetapi bukan hanya keberhasilan di pengurus cabor, kita sebagai lembaga yang menganggarkan harus tahu. Khususnya pimpinan DPRD harus tahu, sehingga mengetahui secara pasti kepatutan dan kelayakan perlu adanya penambahan atau bagaimana,” imbuh Politisi asal Rogojampi itu.
Kalau tidak ada komunikasi, lanjut dia pimpinan dan anggota juga tidak tahu. Sedangkan yang butuh dianggarkan itu tidak hanya olahraga saja karena banyak bidang lain yang perlu dianggarkan.
“Saya minta pengurus Koni Banyuwangi bisa menghubungi kami. Disamping menyampaikan laporan kepada Bupati juga kepada kami yang menentukan berapa jumlah anggarannya,” tambah Michael.
Lebih lanjut sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia olahraga, menurut Michael, seharusnya KONI Banyuwangi bisa mendapatkan anggaran sebesar Rp. 4 M keatas yang memang dibutuhkan untuk merangsang olahraga.
Namun ini semua kembali ke jajaran pengurus dan cabang olahraga yang menjadi anggota KONI Banyuwangi. Termasuk layak atau tidak mendapatkan dana hibah pembinaan Rp. 4 – 5 M itu tergantung cara pengelolaan anggaran KONI sendiri.
“Karena jika hanya digunakan untuk main-main saja dan prestasi tidak ada lalu uang rakyat dihambur-hamburkan untuk apa. Selama pengurus Koni dan Cabor itu mau menggunakan uang rakyat dengan baik maka kami yang di DPRD ini akan senang, karena sudah berjuang tentunya akan kami tambah,” imbuh Michael.
Ketika dirinya bergabung dengan Koni, Persewangi maupun PSSI , tentunya sebelum menjadi anggota DPRD Banyuwangi, dia berupaya mendekati para pimpinan DPRD supaya Koni dapat anggaran yang memadai.
Michael juga berbicara kepada bupati, Pimpinan dan anggota DPRD serta dinas/ instansi terkait untuk menjelaskan bagaimana kebutuhan Koni. Menjelaskan kebutuhan dana pembinaan sepakbola dan PSSI waktu itu.
“Manfaatnya anggaran KONI Banyuwangi saat itu ditambah terus.Namun sekarang karena tidak ada komunikasi ke pimpinan DPRD jadi sampai sekarang saya tidak tahu bahwa anggaran yang diberikan R. 2,5 M. Karena biasanya ketua KONI Banyuwangi mendekat dan menjelaskan kepada kami,” pungkas Michael.