Banyuwangi, seblang.com– Kelompok masyarakat khususnya para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Ekonomi Kreatif di wilayah Banyuwangi merasakan dampak positif liburan panjang atau long weekend dalam bulan Mei ini.
Menurut Owner Camilan Bagiak Harum Jaya Banyuwangi, Eko Hariyono, Banyuwangi dalam beberapa tahun menjadi daerah yang banyak diminati oleh wisatawan nusantara maupun manca negara.
”Saat long weekend kami bersama dengan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif merasakan dampak positifnya. Dalam bulan Mei ini ada dua kali long weekend. Mudah-mudahan ada dampak positifnya pada pelaku UMKM di Banyuwangi,” ujar Eko di rumahnya pada Sabtu (18/5/2024).
Dia menuturkan beberapa toko-toko dan pusat oleh-oleh Banyuwangi yang menjadi mitra bisnis para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif mengajukan permintaan yang meningkat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Bahkan ada yang meminta 2 – 3 kali pengiriman dalam satu hari karena banyaknya tamu yang datang ke kota yang dikenal sebagai serpihan tanah surga di ujung timur Pulau Jawa ini.
Selanjutnya dia mengungkapkan dalam kondisi normal pusat oleh-oleh dan outlet penyedia jajanan tradisional khas Banyuwangi mengajukan dua kali permintaan dalam satu minggu. Dalam liburan panjang atau long weekend tepatnya pas hari libur kenaikannya lebih dari 100 persen.”Itu yang kami rasakan secara pribadi dan tidak menutup kemungkinan dirasakan para pelaku UMKM yang lain,” imbuhnya.
Saat ini dengan fokus pada satu produk Bagiak dengan berbagai varian rasa, antara lain; keju, original, susu dan lain sebagainya, dalam satu pengiriman ke outlet yang menyediakan makanan dan minuman khas Banyuwangi jumlahnya bisa mencapai 400 kotak dengan nilai uang sekitar Rp. 4,6 juta, lanjut Eko.
Lebih lanjut dia menambahkan harga jual kue “Bagiak” produksi Harum Jaya Banyuwangi pada dasarnya hampir sama dengan harga jual yang ditawarkan oleh para pelaku UMKM yang lain.
“Sebagai pelaku usaha tidak perlu mengambil untung terlalu tinggi yang penting faktor kalinya yang bisa menentukan. Buat apa kita jual terlalu tinggi apabila mereka istilahnya tidak membeli lagi,” tambah Eko.
Dia menjual produk ke toko-toko dan pusat oleh-oleh dengan harga per pack bervariasi mulai dari Rp. 11 ribu sampai dengan Rp. 13 ribu. Sedangkan harga jual toko dan pusat oleh-oleh kepada pembeli dan konsumen tentunya juga bervariasi.”Satu outlet dengan yang lain tentunya tidak sama karena mereka harus membayar karyawan , bayar pajak dan lain-lain. Kenyataanya setiap minggu mereka mengajukan permintaan pengiriman berarti kan laku,” pungkas Eko.