Sehingga upaya percepatan perekaman KTP-elektronik itu, kata Santi, tentunya bukan hanya dilakukan di kantor saja. Namun demikian, pihaknya setiap harinya melakukan penjemputan bola.
“Yakni selama 3 hari kami turun dan berkolaborasi dengan sekolah-sekolah di Jember. Juga di sisa dua hari kerja lainnya, kita juga mengadakan perekaman ke kantor-kantor kecamatan ataupun desa. Bahkan juga saat hari libur (Sabtu dan Minggu) lewat J-Monalisa kita datang ke even seperti CFD (car free day) ataupun juga tempat umum lainnya,” ulasnya.
Dengan prestasinya menempati urutan kedua sebagai penyelenggara perekaman e-KTP kedua se Jatim. Sebagai bentuk tupoksi yang wajar dilakukan oleh Dispendukcapil Jember.
“Alhamdulillah memang kita tidak pernah mengejar apapun dalam bekerja. Yang pasti kami harus memberikan pelayanan yang optimal, dan bisa mensukseskan program-program yang akan dilakukan oleh negera dan Kabupaten Jember. Ya Alhamdulillah (juga) kalau kita dianggap sebagai kota perekamannya nomer dua tertinggi,” ungkapnya.
Kemudian, untuk sisanya yang berjumlah 7.811 masyarakat yang belum melakukan perekaman itu. Akan segera digencarkan, khususnya kepada pemilih pemula.
“Sehingga target kita, sisa 7.811 on proses. Nantinya diharapkan sebelum pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024 bisa selesai semua. Terhadap sisa perekaman itu, kita sudah mempunyai BNBA (by name by address) nama dari mereka-mereka yang harus kita rekam, yang tercatat di DP4 itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait melakukan penggencaran perekaman KTP-elektronik itu, untuk membantu KPU Jember dalam menentukan jumlah pasti pemilih pemula yang ada di Kabupaten Jember.
“Kami juga melakukan langkah-langkah dengan menyurati sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman. Kolaborasi dengan Diknas Provinsi untuk mengingatkan sekolah belum melakukan perekaman kepada siswanya,” ujar Santi.
“Semua ini juga merupakan kolaborasi dengan camat, kades untuk selalu memberikan informasi kepada warganya untuk yang belum melakukan perekaman. Agar segara melakukan perekaman,” pungkasnya./////