Ritual Seblang Olehsari Banyuwangi Ramai Dikunjungi Wisatawan

by -2683 Views
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Ritual adat Seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, berlangsung selama seminggu, dari tanggal 15 April hingga 21 April. Pada hari ketiga, ritual sakral warisan leluhur Desa Olehsari ini terus ramai dikunjungi pengunjung setiap harinya.

“Banyak yang tertarik dengan seni dan budaya tradisional Banyuwangi, dan saya sangat senang melihat hal ini. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Banyuwangi bangga akan budayanya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada hari Rabu (17/4/2024).

Ipuk menjelaskan bahwa Seblang adalah salah satu tradisi adat masyarakat Osing untuk menyatakan rasa syukur. “Budaya ini harus terus dilestarikan agar tidak hanya menjadi tradisi masyarakat Olehsari saja, tetapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas dan wisatawan,” tambah Ipuk.

Penari Seblang adalah remaja putri yang dipilih secara supranatural dari keturunan penari Seblang. Gadis yang terpilih akan menari di atas pentas bundar dengan iringan musik tradisional Banyuwangi dalam kondisi trance dengan mata tertutup selama 7 hari berturut-turut.

Penari Seblang tahun ini adalah Dwi Putri Ramadani. Ini merupakan tahun kedua bagi gadis berusia 20 tahun tersebut. Sejak tahun 2023, dia ditunjuk sebagai penari Seblang Olehsari, menggantikan penari sebelumnya, Susi Susanti, yang terakhir menari pada tahun 2022.

Aksesoris yang digunakan oleh para penari sangat khas, yaitu krincing (gelang kaki) dan omprok (hiasan kepala) yang terbuat dari janur, daun pisang muda, dan hiasan bunga segar.

Sejak dimulai, ratusan pengunjung telah memadati lokasi setiap harinya. Tidak hanya warga lokal, namun ritual ini juga disambut antusias oleh wisatawan dari luar daerah, bahkan mancanegara.

“Unik. Para penari menari dalam keadaan dirasuki roh leluhurnya. Saya juga terkesan dengan kostum dan aksesoris yang mereka gunakan, sangat unik,” ujar Mayang, seorang pengunjung asal Malang yang sedang menikmati liburan lebaran di Banyuwangi.

Dalam tradisi kuno ini, juga dilakukan ritual ‘Tundik’ atau menari bersama dengan penari Seblang. Tundik dilakukan ketika penari Seblang membawa sampur (selendang) untuk mengajak penonton menari bersama.

Selendang tersebut kemudian digulung oleh penari Seblang dan dilemparkan ke arah penonton. Mereka yang mendapat selendang tersebut kemudian diharapkan naik ke atas panggung untuk menari bersama Seblang. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.