Pasalnya, diakui oleh Hendy, selama menjadi bupati kurang lebih 4,5 tahun. Dinilai olehnya belum optimal.
“Sehingga anggaran yang terbatas ini, bisa kita gunakan semaksimal mungkin. Jadi tidak bisa semuanya kita lakukan, yaitu karena tentunya ada keterbatasan waktu dan anggaran yang sangat terbatas. Namun kami akan tetap memaksimalkan, dan yang jelas capaian harus sesuai target,” ungkapnya.
Namun demikian, kata Hendy, saat pembahasan Musrenmbang RKPD Kabupaten Jember tahun 2025. Hal itu merupakan sebuah rencana kerja.
“Insyallah kepemimpinan kami bisa tidak bisa 5 tahun, mungkin sekitar 4 tahun lebih. Jadi tidak selesai semua yang kita kerjakan,” ujarnya.
“Tapi Alhamdulillah, inflasi di Kabupaten Jember cukup baik, tidak kalah penting soal sektor pertanian, pendidikan, kesehatan juga. J-pasti keren (program Pemkab Jember) itu juga kita maksimalkan, karena memang saat ini orang sakit semakin banyak,” sambungnya menjelaskan.
Tentunya, semisal ada warga yang sedang sakit, lanjut Hendy, pihaknya memberikan pelayanan secara gratis.
“Tentunya untuk warga kami yang tidak mampu, semisal ada yang sakit kami fasilitasi supaya tidak usah bayar dan gratis,” jelasnya.
Ditanya soal perbaikan infrastruktur, apakah masih berlanjut hingga saat ini?
“Untuk infrastruktur masih berjalan hingga saat ini. Bahkan ada beberapa pembangunan yang belum selesai juga. Karena perlu biaya besar, dan mungkin akan kita kerjakan secara bertahap. Tapi perawatan-perawatan kami maksimalkan, dan tiap hari ada 6 titik untuk melakukan perbaikan infrastruktur itu,” tutupnya.
