Tuban, seblang.com – Gempa berkekuatan 6.5 SR yang mengguncang wilayah kabupaten Tuban dan sekitarnya, telah menyebabkan sejumlah rumah warga di beberapa kecamatan mengalami kerusakan.
Pada Sabtu (23/03/2024) siang, Kapolres Tuban AKBP Suryono, bersama Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD kabupaten Tuban, Drs. Sudarmadji, M.M., melakukan pengecekan langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak gempa.
Selain menemui para korban yang rumahnya terdampak, Kapolres Tuban dan Kalaksa BPBD juga memberikan bantuan berupa sembako dan terpal sebagai pengganti sementara atap rumah warga yang roboh akibat gempa.
AKBP Suryono menyatakan bahwa kerusakan yang dialami oleh masyarakat saat ini masih dalam proses inventarisasi dan pendataan untuk mencari solusi perbaikan.
<!–nextpage–>
“Kami masih menginventarisir kerusakan akibat gempa untuk menentukan apakah perbaikannya akan dilakukan oleh desa atau melalui BPBD,” ujar AKBP Suryono pada Senin (25/3).
Lebih lanjut, AKBP Suryono mengungkapkan bahwa dari data sementara yang berhasil dikumpulkan, terdapat belasan rumah warga yang mengalami kerusakan, mulai dari kerusakan ringan hingga tembok yang roboh.
Kapolres Tuban juga telah memerintahkan anggotanya di jajaran Polsek untuk bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam mendata kerusakan akibat gempa.
“Jika diperlukan, pendataan juga akan dilakukan oleh para Kepala Desa dan hasilnya akan diserahkan kepada BPBD,” tambahnya.
AKBP Suryono menyatakan bahwa gempa yang terjadi telah menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan rumah warga di beberapa kecamatan.
“Rata-rata bangunan mengalami kerusakan tembok, dan ada yang atapnya ambruk karena sudah tua,” jelas Kapolres Tuban.
Pendapat yang sama diungkapkan oleh Kalaksa BPBD, yang menyatakan bahwa berdasarkan data yang ada saat ini, sebanyak 13 rumah terdampak gempa, baik itu kerusakan ringan maupun berat.
<!–nextpage–>
“Kami bersama Bapak Kapolres sudah meninjau beberapa lokasi dan memberikan bantuan kepada para korban,” ucapnya.
Pihak BPBD juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik pasca gempa, serta menghindari tersebarnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Selain informasi yang kami keluarkan berarti itu tidak benar,” imbau Sudarmadji.
Lebih lanjut, Sudarmadji menyarankan agar masyarakat menjauhi bangunan yang sudah retak atau memiliki konstruksi yang lemah.
Hingga Sabtu pagi (23/3) pukul 07.05 WIB, masih tercatat adanya gempa susulan dengan kekuatan cukup tinggi, yaitu 4.7 magnitudo.
“Gempa susulan ini masih perlu diwaspadai,” tutupnya.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, pada Jumat (22/03/2024) siang, Kabupaten Tuban dan sekitarnya diguncang gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat hingga 3 kali.
Gempa utama terjadi pada pukul 11.22 WIB, dengan lokasi pusat gempa tercatat berada pada koordinat 5,74 LS-112,32 BT, dengan kekuatan 6.0 magnitudo (M) dan kedalaman 10 Km.
Gempa susulan terjadi pada pukul 12.31 WIB, setelah sholat Jumat, dengan skala lebih kecil, yaitu 5.3 magnitudo (M).
Kemudian, gempa kembali terjadi pada pukul 15.52 WIB di lokasi yang sama, namun dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu 6.5 magnitudo (*).