Para Pelaku Ekonomi Kreatif Tetap Bersyukur Meskipun Pendapatan Dalam Pasar Takjil Ramadan Turun

by -930 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif yang membuka lapak di Pasar Takjil Ramadan 1445 H tetap bersyukur dan senang meskipun pendapatan mereka rata-rata turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurut Pemilik lapak Sate Jamur Mbah Gabut, Efi Yuliani (44 tahun) animo masyarakat terhadap Pasar Takjil Ramadan yang ada di kawasan Setro Penganten kelurahan Tukangkayu Banyuwangi cukup tinggi. Terutama para penikmat kuliner warga lokal maupun pengunjung dari luar Banyuwangi juga ikut meramaikan Pasar Takjil Ramadan kali ini.

iklan aston
iklan aston

“Untuk pengunjung pasar Ramadan tahun ini tidak sebanyak tahun yang lalu, namun kami selaku pelapak sangat bersyukur Pemkab Banyuwangi memberikan peluang dan kesempatan bagi para pelapak untuk terus berjualan di pasar Ramadan. Bahkan membantu mempromosikan pasar Ramadan dan menggerakan ASN untuk belanja makanan minuman di Pasar Takjil Ramadan,” ujar Efi Yuliani pada Senin (25/3/2024) .

Dia menuturkan dari usaha yang ditekuni Sate Jamur mampu mengolah 5 kg jamur dengan produksi 400 tusuk sate jamur, 1 kg ayam jadi 70 tusuk sate ayam dan 1 kg usus menjadi 70 tusuk dengan pendapatan per hari rata-rata sekitar Rp. 200 sampai 300 ribu.

Dengan turunnya hujan di sekitar wilayah kota Banyuwangi dalam bulan Ramadan, menurut dia tentu berpengaruh pada hasil penjualan, karena pengunjung yang datang menurun.

Efi Yuliani menambahkan di luar bulan suci Ramadan menawarkan produknya secara online.” Kalau Car Free Day (CFD) di kawasan Taman Blambangan Banyuwangi omset penjualan rata-rata Rp 500 ribu atau terjual 50 porsian. Hasil bersih kalau CFD bisa Rp. 250 ribu,” pungkasnya.

Sementara Yudi pelapak Oshin Moon Dragon, yang menjajakan menu makanan Korea seperti Dimsum, Takoyaki, Sosis Bakar mengungkapkan kesan yang sama dalam membuka usaha di Pasar Takjil Ramadan kali ini.

Menurut dia setiap hari memproduksi sekitar 50 kg makanan dengan pendapatan kotor perhari rata-rata Rp.1 juta sampai 1,5 juta.”Namun apabila turun hujan omset penjualan berkurang dan otomatis pendapatan juga menurun.,” ujar Yudi.

No More Posts Available.

No more pages to load.