Perdana di Jember, Gali Potensi ABK Lewat Konser Inklusi ‘Lihat Lebih Dekat’

by -2110 Views
Wartawan: Fitri
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Jember, seblang.com – Konser musik inklusi yang bertemakan ‘Lihat Lebih Dekat’ sekaligus memperingati Hari Tuli Nasional 2024, kali pertama diadakan di Kabupaten Jember.

Ketua Panitia Konser Inklusi ‘Lihat Lebih Dekat’ Saifuddin Adi Nugroho (18) menyampaikan, adanya penampilan dari teman-teman ABK itu, sebagai follow up atas dibukanya kelas dasar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) di Jember, angkatan pertama.

iklan aston

Dalam acara konser inklusi tersebut, sekaligus sebagai wadah para Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Untuk menyalurkan bakatnya, melalui pertunjukkan seni musik dan bernyanyi bersama. Sekaligus mengasah bakatnya untuk berani tampil diatas panggung.

“Ini (konser inklusi) first time diadakan di Jember, dimana konser ini merupakan hasil kolaborasi dengan teman-teman para penyandang disabilitas,” ucap Adi saat dikonfirmasi usai gelaran acara di Chord Cafe, Jalan Tidar, Kecamatan Sumbersari, Jember, Sabtu (27/1/2024) malam.

Sehingga, kata pria sekaligus Juru Bicara Bahasa Isyarat (Bisindo) itu, melalui kegiatan tersebut bisa diketahui oleh masyarakat luas, dan mengenal kemampuan para ABK.

“Kemudian lewat even ini, sebagai bentuk sosialisasi dan contoh kepada masyarakat untuk bisa lebih menghargai perbedaan dan menormalisasikan pembauran,” ujarnya.

“Tidak hanya tampil sendiri, bahkan mereka yang berkebutuhan khusus juga mampu bermain musik, berkolaborasi bahkan setara dengan anak yang normal. Selama ini ABK dianggap remeh, tapi lewat konser ini. Dibuktikan bakat mereka terasah,” sambungnya.

Diketahui, para ABK itu unjuk kebolehannya dengan menggali potensi yang dimilikinya. Mulai dari bermain musik dan bernyanyi.

“Bahwa teman-teman dan anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas itu juga bisa. Kita semua setara, sama. Mereka yang tampil, dari teman-teman tunanetra. Bermain berbagai alat musik gitar, drum, bass, ada juga yang autis bermain piano,” ungkap Adi.

“Untuk pemain biola, mereka berasal dari murid-murid (sekolah musik) Heart Voice, berkolaborasi pemain gitar dan drum, pianis mereka teman-teman difabel semua,” ulasnya.

Lebih lanjut Adi mengatakan, pihaknya berharap kedepannya kegiatan konser inklusi itu bisa berkolaborasi bersama.

“Semoga ada even-even seperti ini, dimana teman-teman non difabel dan difabel bisa berkolaborasi bersama. Bisa menjalin sebuah ikatan, agar tidak ada lagi pembeda antara ini dan itu,” harapnya.

Terpisah, salah satu penonton Erdi Istiaji mengaku kagum melihat penampilan dari para ABK. Serta menjadi kegiatan positif bagi semua kalangan. Bahwa antara penyandang difabel dan non difabel bisa saling berkolaborasi.

“Ini kegiatan yang positif yang menurut saya, satu hal kadang-kadang kita sebagai orang umum atau orang awan, ketika melihat saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus. Itu cenderung tanpa kita sadari, melakukan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan,” ucap Erdi.

“Dengan adanya kegiatan ini, alhamdulillah menurut saya, ada konser musik yang dilakukan anak-anak difabel. Itu berarti melatih atau secara sosial emosional, membantu meningkatkan rasa percaya dirinya,” sambungnya.

Kata Erdi, dengan kebaraniannya tampil di depan umum itu tentunya melatih para ABK untuk lebih percaya diri. “Perform, secara emosional itu membantu membentuk dirinya agar lebih siap bisa berhadapan dengan masyarakat umum,” ujarnya.

“Sehingga kegiatan positif ini dan saya sangat mengapresiasi, serta juga sponsor yang sudah mensupport acara ini. Inilah dinamika dilingkungan kita, bahwa kita berbeda-beda. Kita juga harus aware dengan saudara-sudara kita, mungkin mereka tidak seberuntung kita secara fisik, mental. Tapi dengan adanya kegiatan ini pasti berkontribusi positif perkembangan sosial emosional mereka. Terutama nanti juga berbekal musik, Insyallah itu bisa menjadi kemandirian mereka,” sambungnya menjelaskan.

Ia berharap, konser musik yang dilakukan ABK ini, berkontribusi positif dan ini bisa dilanjutkan.

“Semoga tidak sampai berhenti di sini, dikemudian hari ada lagi,” tutup pria yang berprofesi Dosen sekaligus Ahli Psikolog itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.