Surabaya, seblang.com — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta anak-anak muda untuk membuka diri, berinteraksi dengan banyak orang, dan menjelajahi kehidupan lebih banyak. Salah satu caranya adalah dengan berdiaspora dan mengikuti banyak kegiatan.
Muhadjir mengatakan, berdiaspora penting untuk anak-anak muda dalam membentuk karakter kepemimpinan. Menurutnya, dengan lebih banyak mengenal banyak orang, mengenal ragam budaya di berbagai belahan dunia maka akan terbentuk karakter pemimpin yang berkemajuan.
“Saudara sejak dini jalan-jalan, diaspora, dan tahu bahwa Indonesia begitu beraneka ragam, bahwa dunia ini begitu cepat berubah itu nanti Insya Allah anda akan menjadi pimpinan Indonesia seperti yang dijanjikan,” ujar Menko PMK saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Surabaya, pada Jumat, (1/12/2023).
Lebih lanjut, Menko Muhadjir mengatakan, organisasi kepemudaan seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) bisa menjadi penggerak dan mendorong milenial untuk membentuk calon penerus pemimpin masa depan bangsa. IPM harus inklusif dan merangkul semua, sehingga bisa menjadi kekuatan besar masa depan Indonesia yang bertalian dengan ke-islaman yang inklusif.
Salah satu diaspora yang baik, kata Menko PMK adalah dengan mencari beasiswa belajar ke luar negeri. Menurutnya, IPM juga harus bisa melakukan pembinaan sampai ke luar negeri dan mendorong anak-anak muda untuk bisa sekolah, mencari beasiswa ke luar negeri dan
“Penting untuk membibit dari awal pemuda Muhammadiyah untuk bisa mengejar beasiswa. Juga di IPM kalau perlu biasakan. Wajibkan pengurus IPM berbahasa asing, bahasa arab, bahasa inggris yang bisa dikuasai untuk beasiswa,” ungkapnya.
Selain itu, Muhadjir menyatakan, anak muda juga harus menguasai keilmuan mutakhir, seperti dalam urusan politik. Menurutnya, ksesmpatan pemilihan umum serentak tiap lima tahun harus menjadi ajang berlatih bagi anak mud untuk berpartisipasi dan belajar dalam dunia politik. Anak muda jangan hanya pasif, tetapi perlu aktif dalam dunia politik.
“Jangan sampai hanya jadi penonton. Anda harus ikut menjadi bagian dari proses ini. Artinya jangan hanya nanti aksi di kamar coblos, tapi sekarang ini Anda harus menjadi bagian itu. Entah jadi timses, pemandu sorak anggota KPU saksi usahakan masuk. Soal saudara membuat pilihan mana terserah itu tapi yang penting jangan sampai saudara tidak memanfaatkan momentum ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir Asisten III bidang Administrasi Umum, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Jazuli; Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando; Ketua Umum PP Muhammadiyah Agung Danarto; Ketua PWM Jatim Sukadiono; Ketua PP IPM Ipmawan Riandy Prawita; dan jajaran pengurus IPM dari seluruh indonesia. (*/ANO)
**