Banyuwangi, seblang.com – Pengelola Himpunan Masyarakat Pemakai Air Minum (Hipam) bersama pemerintah desa / kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi terus berjibaku untuk mengatasi kendala yang mengganggu kelancaran aliran air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Menurut Kepala Desa (Kades) Glagah, Slamet Priyo Widodo, pihaknya menyadari pengelola dan petugas Hipam yang ada di desanya merupakan warga yang tidak menguasai teknis terkait pengelolaan dan pendistribusian air sampai ke rumah warga.
“Pemerintah desa bersama pengelola Hipam melakukan komunikasi dengan Pudam Banyuwangi minta petunjuk untuk mengatasi kendala yang terjadi agar distribusi air bisa lancar kembali,” jelas Priyo di kantor desa Glagah Banyuwangi pada Kamis (30/11/2023).
Menurut dia, tandon air yang digunakan oleh warga desa Glagah ada di dusun Rejopuro Desa Kampunganyar yang jaraknya sekitar 4,5 kilometer. Dalam beberapa tahun sering mengalami kebuntuan dengan adanya akar yang masuk dalam pipa. Petugas kesulitan mencari sumber masalah karena pipanya yang dipendam sekitar 50 cm di dalam tanah.
Setelah melakukan konsultasi dengan Pudam Banyuwangi disarankan untuk membuat Washout yang merupakan salah satu cara pencucian pipa jaringan air.”Washout disini seperti kran kontrol yang misalkan air masuk 4 dim pembuangannya 3 dim untuk mengetahui besar kecil atau deras tidaknya aliran air,” imbuh Priyo.