Probolinggo, seblang.com – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island State (AIS) Forum 2023 yang berlangsung di Nusa Dua Bali telah berakhir dengan sukses, aman dan lancar.
Selain pengamanan ketat TNI-Polri sebelum dan saat berlangsungnya acara, hal ini juga didukung dengan pengamanan di wilayah pendukung.
Polres Probolinggo dalam hal ini turut andil dalam pengamanan obyek vital Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) Paiton Probolinggo, pemasok listrik di Jawa dan Bali, selama pelaksanaan KTT tersebut.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Probolinggo AKBP Wisnu Wardana memimpin upaya pengamanan dengan menerjunkan personil Satuan Pengamanan Obyek Vital yang melakukan patroli gabungan di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengimbau masyarakat agar tidak bermain layang-layang selama periode KTT, 8-12 Oktober 2023, dengan tujuan mengurangi potensi gangguan konektivitas listrik.
“Kami telah berkoordinasi dengan Unit PLN, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca), dan Para Aparatur Pemerintah Desa di Kabupaten Probolinggo. Kami mengimbau agar tidak ada aktivitas menaikkan layang-layang selama KTT ini,” kata AKP Didik Siswanto, Kasat Pam Obvit Polres Probolinggo, mewakili Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana.
Pihak kepolisian memastikan tidak akan terjadi gangguan kelistrikan selama KTT AIS Forum 2023 berlangsung. Pengamanan maksimal juga dilakukan di PLTU dan GITET Paiton Probolinggo yang menyuplai listrik di Jawa dan Bali. Personel kepolisian disiagakan dan melakukan patroli di area sekitar obyek vital tersebut.
“Kapasitas listrik di Jawa Bali sudah cukup, termasuk stok untuk menghadapi event-event besar. Kami memastikan pasokan listrik dalam keadaan cukup sesuai arahan dari Direktorat Pam Obvit Polda Jawa Timur,” tambah AKP Didik.
KTT AIS Forum mengusung tema “Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama”. Pertemuan ini membahas isu-isu global terkait kelautan dan Indonesia memfokuskan pada tiga aspek penting: pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, serta mempererat solidaritas antara negara-negara pulau dan kepulauan.
Kolaborasi AIS Forum diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi semua negara partisipan, termasuk Indonesia, dengan peningkatan komunikasi, berbagi pengalaman, dan percepatan penyelesaian masalah pembangunan melalui penyatuan pandangan terkait isu-isu kelautan./////////
