Kediri kota, seblang.com – Menjaga keamanan dan melindungi masyarakat adalah tugas utama kepolisian. Namun, di Polres Kediri Kota, Aiptu Syaiful Annam, seorang Bhabinkamtibmas, menampilkan inisiatif luar biasa.
Dia bukan hanya anggota polisi biasa; Aiptu Syaiful Annam juga menjadi guru mengaji di desa binaannya, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Peran sebagai guru ngaji sudah dijalani sejak tahun 2020 di Masjid An-Nur, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto. Awalnya, kunjungan ke masjid tersebut hanya untuk menjalankan tugas dinas selama bulan Ramadhan.
“Saya melihat kegiatan warga saat bulan Ramadhan di masjid tersebut,” ujar Aiptu Saiful saat diwawancara awak media, Sabtu (30/9).
Aiptu Saiful Anam menceritakan bahwa setelah menjalankan tugas dinas sebagai Bhabinkamtibmas, dia menyempatkan diri untuk mengajar di Taman Pendidikan Alqur’an (TPA) di masjid atau musala setempat.
Di sinilah dia mendapat tawaran dari pengurus masjid untuk mendampingi anak-anak belajar mengaji, ketika waktu luangnya mengizinkan.
“Saya menerima tawaran tersebut dan mengajar anak-anak mengaji selama tidak bentrok dengan tugas dinas,” tambahnya.
Kesetiaannya sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, membuat namanya dikenal di kalangan warga setempat. Dia mengajar anak-anak, yang sebagian besar masih berusia TK atau SD.
Terkait pelajaran, terkadang ada tantangan ketika anak-anak lelah atau mengantuk. Namun, Aiptu Saiful selalu menghidupkan minat mereka dengan cerita tentang Nabi.
“Pelajaran biasanya dimulai sekitar pukul 09.00 WIB saat saya bertugas di desa binaan,” jelas polisi asal Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren.
Dalam mengajar, Syaiful memilih menggunakan seragam dinas kepolisian dan kopiah sebagai pendekatan kepada anak-anak. Tujuannya agar mereka tidak takut, mengingat polisi harus melindungi, melayani, dan mengayomi warganya.
“Respon anak-anak sangat positif saat saya mengajar dengan seragam dinas,” tambahnya.
Syaiful, anak kedua dari dua bersaudara, mengaku bahwa menjadi guru ngaji adalah impian sejak kecil. Pengalaman aktif dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian dan mengaji sejak kecil hingga dewasa membentuk keinginannya ini.
Pengajaran ngaji tidak dilakukan setiap hari, melainkan tiga hingga empat kali pertemuan dalam seminggu. Dia harus membagi waktu antara tugas dinas, mengajar anak-anak ngaji, dan berkumpul dengan keluarga.
Selain itu, ia juga aktif berkomunikasi dengan pengurus masjid dan guru ngaji di sana ketika tidak sedang mengajar.
“Jika tidak ada benturan tugas dengan dinas, saya pasti menyempatkan diri ke sana (Tempat Pembacaan Qur’an),” ungkap polisi yang bertugas di Polsek Mojoroto.
Sebagai seorang relawan, Aiptu Syaiful menyatakan bahwa dia tidak pernah menerima bayaran atas pengajarannya tentang agama Islam kepada anak-anak. Dia ingin ilmu yang dia sampaikan menjadi bekal bermanfaat bagi masa depan anak-anak.
“Harapannya, anak-anak tetap semangat belajar dan menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan orang tua, bangsa, dan negara,” tutupnya.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota, AKBP Tedy Chandra S.I.K.,M.Si, memberikan apresiasi atas inisiatif Aiptu Syaiful Annam dan berharap kegiatan semacam ini terus dipertahankan dan ditingkatkan.
“Terima kasih atas inisiatif dan inovasinya. Tetap pertahankan dan tingkatkan perbuatan baik seperti ini. Semoga apa yang dilakukan Aiptu Syaiful Annam dapat dijadikan contoh bagi anggota lain,” ujar Kapolres. (**)