Banyuwangi, seblang.com – Masalah perpakiran sejauh ini belum tertangani dengan baik. Di satu sisi pemerintah hendak meningkatkan pendapatan daerah, namun di sisi lain ada saja ulah oknum warga yang melakukan pungutan liar (pungli) tanpa berdasarkan peraturan yang berlaku.
Sengkarut masalah parkir yang tak memberikan bukti pembayaran itu cukup sering terjadi. Masyarakat pun seringkali berkeluh kesah, khususnya parkir liar di kawasan Taman Blambangan, Banyuwangi. Terlebih ada event, biasanya sepeda motor dipatok sebesar Rp. 2 ribu, naik menjadi Rp. 5 ribu, seperti di acara Banyuwangi Art Week Jumat (1/9/2023) malam.
Eva salah satu warga Banyuwangi mengaku terkejut dengan pungli parkir liar yang naik drastis tersebut. Ia pun kecewa karena tak bisa ditawar.
“Biasanya Rp. 2 ribu naik jadi Rp. 5 ribu. Emang jalan ini punyanya dia. Kalau parkir di halaman rumahnya tak masalah, tetapi ini jalan umum. Bagaimana ini Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, pungutan liar merajalela tetapi tutup mata,” kesalnya.
Saat dikonfirmasi salah satu oknum parkir liar tersebut berkilah jika hal tersebut adalah hal biasa. “Kalau hari biasa Rp. 2 ribu, kalau ada event Rp. 5 ribu,” ujar oknum parkir liar tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Ir.Pudjo Hartanto saat dikonfirmasi seblang.com berjanji akan menindaklanjuti pungli parkir liar tersebut. “Saya usahakan koordinasikan dengan Polsek Banyuwangi,” tuturnya.
