Khazanah Kitab Kuning Kiai Saleh: Harta Karun Islam Nusantara
Banyuwangi, seblang.com – Rangkaian dari Banyuwangi Festival (B-Fest) kembali digelar. Kali ini mengangkat Khazanah Kitab Kuning Kiai Saleh Lateng (1862-1952).
Mungkin anda bertanya-tanya, siapa sih Kiai Saleh Lateng? Beliau adalah ulama, pendekar sekaligus pejuang asli Bumi Blambangan yang hidup pada masa kemerdekaan.
Pada zamannya, Kiai Saleh Lateng merupakan tipikal kiai penggerak. Tergabung dalam organisasi Sarekat Islam, beliau memegang peranan strategis dalam mengkonsolidasi jaringan ulama-santri untuk berdakwah dan mengawal kemerdekaan Indonesia.
Kiai Saleh Lateng ini juga menjadi kiai penting pada masa awal pendirian Nahdlatul Ulama (NU). Ketika masa awal pendirian NU, yakni pada 16 Rajab 1344 H/31 Januari 1926, Kiai Saleh Lateng ditunjuk oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah menjadi anggota muassis-mukhtasar (formatur) pembentukan pengurus NU yang pertama bersama KH Bisri Syansuri dan beberapa kiai NU lainnya.
Tak hanya memiliki kontribusi besar buat bangsa, Kiai Saleh juga memiliki ratusan kitab kuning berusia puluhan tahun hingga lebih dari seabad.
Peninggalannya tersebut merupakan harta karun Islam Nusantara. Terdapat puluhan judul kitab karya ulama Nusantara yang langka. Juga terdapat manuskrip-manuskrip tua yang berharga.
Nah pastinya kamu penasaran bukan? Jangan khawatir, semua kitab kuning milik Kiai Saleh tersebut akan dipamerkan pada 10-13 Juni di komplek Masjid Kiai Saleh Lateng, di Jalan Riau, Kelurahan Lateng, Banyuwangi.
“Dalam rangkaiannya juga akan dilaunching kitab Rududu-l-Alamah karya KH. Raden Asnawi Kudus yang manuskripnya ditemukan di perpustakaan Kiai Saleh. Kitab tersebut nantinya juga akan dilombakan antar santri,” kata Kepala Disbudpar Banyuwangi, Muhamad Yanuar Bramuda melalui Kabid Pemasaran, Ainur Rofiq, Jumat (9/6/2023).
Selain itu, lanjutnya, juga akan digelar pengajian kitab kuning setiap malamnya bersama para kiai Banyuwangi. Yuk hadiri dan meriahkan!
