Banyuwangi, seblang.com – Berdasarkan evaluasi dan data-data dari Bagian Perekonomian Pemkab Banyuwangi, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan pada kelompok pedagang Banyuwangi Ramadan Street Food di tiga tempat, satu di pojok Taman Blambangan, di Letjend Sutoyo dan yang ada di terminal pariwisata terpadu, kelurahan Sobo Banyuwangi.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi H Mujiono, sampai dengan hari ke 14 Ramadan omset dari 3 tempat tersebut perharinya per hari rata-rata Rp. 49,5 juta.
Dia menuturkan dalam minggu pertama sampai sepuluh hari pertama bulan Ramadan animo masyarakat untuk berkunjung dan membeli makanan dan minuman yang dijajakan pedagang luar biasa dan saat ini agak berkurang.
Menurut H Mujiono, untuk tingkat kunjungan yang paling ramai atau paling puncaknya pada akhir pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur meskipun sempat beberapa hari diguyur hujan.”Dari tiga lokasi Banyuwangi Ramadan Street Food tahun 2023 yang bisa lebih optimalkan di terminal pariwisata terpadu karena sampai jam 22.00 malam karena ada lampunya dan lampunya itu sementara inikan gratis,” jelasnya.
Sedangkan di dua tempat yang lain jam operasionalnya terbatas rata-rata buka lapak sekitar pukul 13.00 dan hanya sampai magrib selesai.
Kalau di seluruh wilayah Banyuwangi nilai omsetnya lebih daripada itu, karena di beberapa desa/kelurahan juga tidak sedikit warga masyarakat yang mengisi bulan Ramadan dengan menjual aneka macam makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Namun pemkab Banyuwangi dalam Banyuwangi Ramadan Street Food menjadikan tiga tempat sebagai sampling.
Kemarin saat Safari Ramadan kan zoom meeting ada di Genteng kemudian di Rogojampi dan tempat-tempat yang lain juga melaksanakan kegiatan yang sama. “Terus terang saja saat pandemi covid 19 yang tidak ada aktivitas ekonomi sempat terkontraksi minus 3,5% dan akhirnya naik menjadi 4,8 sekarang pertumbuhan ekonomi kita itu 4,58% artinya sangat signifikan lah,” ujar penghola olahraga bulutangkis itu.
Selanjutnya sampai dengan tri wulan pertama pendapatan perkapita Banyuwangi sekarang RP. 52 juta per orang dalam satu tahun termasuk andil daripada itu. Dan yang paling bermanfaat adalah masyarakat kecil atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berjualan disitu tidak dikenakan pajak dan retribusi jadi free semua.
Pemkab Banyuwangi melakukan penataan dan memberi fasilitas untuk mereka. Semua ini harus kita pertahankan,”Termasuk di pasar besar sekarang kita berikan tempat baru, kita tutup di Jalan Satsuit Tubun. Nah ini menjadi salahsatu kontribusi kami kepada pedagang-pendagang kecil. Ini momentum yang menurut kami penting dan bagus sekali sehingga kita saling memberikan support,” pungkas H Mujiono.////