Revitalisasi Basa Oesing Banyuwangi Sebagai Upaya Nguri-uri Jatidiri Bangsa yang Hampir Terlupakan

by -697 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com  – Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan kebudayaan dan Ristek (Kemendikbudristek) RI  mengundang berbagai elemen untuk mengawali pelaksanaan program kegiatan revitalisasi Basa Oesing,di Aula Minakjinggo Pemkab Banyuwangi  pada Selasa (23/03/2023).

Program kegiatan diskusi yang digelar mendapatkan dukungan dan sambutan yang baik dari lembaga yang terkait seperti; Kepala Dinas Pendidikan, KKG, MKKS, MGMP SMP Basa Oesing, 7 maestro sastra Oesing serta Komunitas Oesing Pelestari Adat dan Tradisi (KOPAT) dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi.

iklan aston

Agenda penting yang juga digelar dalam kesempatan tersebut adalah penandatanganan kerjasama dan dukungan revitalisasi Basa Oesing yang menjadi salahsatu bahasa yang ada, tumbuh dan berkembang di kota yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini.

“Momentum hari ini merupakan angin semilir kiling yang harapannya menjadi pendorong para pihak untuk mengajarkan Basa Oesing ke sekolah dan nguri-uri jatidiri bangsa, bukan sekedar wacana atau rapat di dinas,” jelas Yeti Chotimah, Ketua MGMP Basa Oesing SMP.

Hadir dalam acara pembukaan revitalisasi Basa Oesing, antara lain;   Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banyuwangi, Dwi Yanto, Kepala Dinas Pendidikan  Suratno dan Kepala Pusat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jawa Timur serta beberapa undangan lain.

Dalam sambutanya Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Dr. Umi Kulsum, M.Hum menyampaikan diskusi yang digelar salahsatunya menghasilkan pra modul yang sangat bermanfaat bagi pengembangan Basa Oesing di Banyuwangi.

Selanjutnya, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Drs. Imam Budi Utomo secara virtual menyampaikan  dengan menggelar kegiatan ini diharapkan lebih banyak para penulis berbahasa daerah sehingga bahasa daerah tidak sampai mengalami kepunahan.

“Ke depan akan ada program pelatihan bagi 60 guru SD dan SMP yang  selanjutnya akan menjadi fasilitator Basa Oesing  dan wajib mendiseminasikan kepada kelompok atau guru lain dalam tahap selanjutnya,” ujar Imam.

Bupati Banyuwangi, yang diwakili Dwi Yanto  mengungkapkan pemerintah daerah bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi telah menerbitkan Al-Quran dengan terjemahan Basa Oesing.

“Para maestro yang hadir saat ini adalah para ahli dibidangnya yang akan mengajarkan Basa Oesing di sekolah,” jelas Dwi.

Adapun modul nantinya akan dipersiapkan oleh 7 (Tujuh) maestro sastra Oesing terpilih yaitu;  Abdullah Fauzi, Wiwin, Budi,Nanik Asiyani, Selamet  dan Kentus.

Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek) RI  akan melaksanakan program revitalisasi  Basa Oesing dilakukan secara berkelanjutan dan dimonitoring serta evaluasi secara berkala.////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.