Banyuwangi, seblang.com – Dalam Musyawarah Daerah Muhammadiyah ke 13 dan Aisyiyah ke 7 pemilihan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinanan Daerah Aisyiyah Banyuwangi.
Mufti Syafi’i SE, memperoleh suara tertinggi sebanyak 329 suara yang dipilih secara E-Voting oleh Kader Tingkatan Cabang, Ranting dan Ortom Muhammaiyah.
Namun, saat rapat internal ke 13 anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah terpilih. Mufti Syafi’i sepakat menjadi Sekretaris PDM dan Muhklis Lahuddin yang memiliki suara ke 2 sebanyak 323 disepakati menjadi Ketua kembali di periode yang kedua.
“Allhamdulilah, musda berjalan baik dan lancar dari musyawarah bersama dan kesepakatan seluruh kader Bapak Muhlis kembali menahkodai Muhammadiyah Banyuwangi, mohon doanya agar lancar membawa Muhammadiyah lebih berkemajuan,” ujar Sekretaris PDM Mufti Syafi’i.
Sementara itu, Ketua terpilih Mukhlis Lahuddin menuturkan ke depannya Muhammadiyah dan Seluruh kader Muhammadiyah yang menjadi poin utama adalah untuk memakmurkan masjid terutama kepada generasi muda Muhammadiyah.
Agar generasi Muhammadiyah kedepanya selain handal dalam kompetensi pendidikan juga menjadi calon calon dai muda Muhammadiyah yang akan meneruskan semangat dan dakwah persyarikatan.
“Saya yakin generasi kita secara Intelektual sudah baik namun tetap berlatih dan terus belajar terutamanya pemahaman agamanya harus terus belajar dan belajar, agar nanti dakwah Muhammadiyah terus ada untuk mensyiarkan Islam melintasi zaman menjadi Islam yang berkemajuan,” ujar Muhklis Lahuddin.
Dirinya juga berharap menjadikan masjid lebih aktif kembali selain untuk beribadah sehari hari masjid harus menjadi tempat berdiskusi, berlatih menjadi dai , kegiatan kepemudaan dan berbagai kegiatan organisasi.
“Kita jangan hanya bisa membangun masjid saja ,Namun harus memakmurkan masjid dengan beerbagai kegiatan jadikan masjid sebagai central kegaitan, masjid kita sudah lengkap fasilitasnya dari berbagai sarana,” jelasnya.
Selain itu Sekretaris PDM Mufti Syafii juga menambahkan usulan kader muda yang akan membuat progam pelatihan latihan kerja sebagai wadah pemberdayagunaan kader muda di banyak pesatnya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Ada usulan kader Muda yang nantinya akan kita masukkan dalam progam tentang pelatihan kerja, karena kader Muhammadiyah harus kuat dalam segala hal. Menciptakan generus yang tangguh ” ujarnya.//////
