Rowo Bayu Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Blambangan dan Diyakini Lokasi Desa Penari

by -1137 Views
Writer: Wimbo Andi Sasono
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston
iklan aston iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Rowo (bahasa Indonesia: rawa) Bayu merupakan salah satu wisata yang indah di Banyuwangi dan merupakan tempat bersejarah bisa dikatakan saksi bisu perjuangan rakyat Blambangan melawan VOC Belanda.

Tempat ini terletak di Kawasan Hutan Petak 8, Forest Resort Songgon, bagian dari kesatuan Pemangku Hutan Rogojampi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi yang memiliki pemandangan indah,dan asri.





Rowo Bayu merupakan sebuah rawa yang masih alami dan asri, dengan air yang jernih dan dikelilingi rimbunan pepohonan, menguatkan aura tempat ini tampak mistis.

Pada saat saya memasuki tempat ini terlihat dua pohon besar membentuk lingkaran rongga diantara kedua pohon tersebut.

Kedua pohon besar itu kemungkinan termasuk jenis pohon beringin. Menurut mitos yang berkembang di masyarakat setempat konon dijaga mahkluk halus tak kasat mata.

Masyarakat jga meyakini pada waktu-waktu tertentu tempat itu dijadikan tempat mandi oleh para bidadari.

Tidak jauh dari rawa terlihat bangunan yang menyerupai candi berdiri elok diatas bukit. Bangunan tersebut merupakan bukti sejarah perang Puputan Bayu (1771-1772) Masehi. Konon bangunan itu dipercaya sebagai tempat persembunyian para pejuang Blambangan dan menyusun strategi peperangan.

Di sekitar rawa juga terdapat jalan setapak menuju sebuah bangunan serupa, yang bernama Batu Suci Petilasan Prabu Tawang Alun, yang diyakini raja Blambangan era tahun 1770an Masehi.

Menurut keyakinan masyarakat Banyuwangi  Prabu Tawang Alun bertapa di tempat ini dan menerima wangsit untuk menunggangi seekor macan putih dan mendirikan sebuah kerajaan yang diberi nama Kerajaan Macan Putih.

Hingga kini bekas Kerajaan tersebut dapat kita lihat di desa Macan Putih, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.

Di belakang candi terdapat 3 sumber mata air yang diyakini sebagai sumber mata air suci, ketiga Mata air itu dinamakan sumber Taman Keputren, sumber Dewi Gangga, dan sumber Taman Kamulyan.

Di sekitar sumber Kamulyan terdapat bangunan yang dipercaya sebagai petilasan prabu Tawang Alun.

Tempat-tempat yang berada di Rawa Bayu merupakan tempat yang sakral dan suci yang diyakini umat Hindu, baik dari Banyuwangi sendiri maupun Bali. Umat Hindu berdatangan ke tempat ini biasanya ketika perayaan hari hari besar umat Hindu, salah satunya Kuningan.

Rawa Bayu juga banyak yang meyakini tempat ini merupakan tempat asli dalam cerita film yang fenomenal yaitu KKN Desa Penari, hal ini diperkuat dengan dis ebelah rawa Bayu terdapat desa pendarungan yang telah ditinggal penduduknya./////

iklan warung gazebo