Menumbuhkembangkan Kerukunan Umat Beragama Untuk Menjaga Kondusifitas di Banyuwangi

by -418 Views
Girl in a jacket

Banyuwangi, Seblang.com – Puluhan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) beberapa kecamatan, Camat, Lurah dan Kepala Desa (Kades) mengikuti Acara Penguatan Moderasi Beragama dan Sosialisasi PBM No 9 dan No 8 Tahun 2006 FKUB Kabupaten Banyuwangi Tahun 2022 di Hedon Resto dan Cafe Banyuwangi Rabu (28/08/2022)

H Mujiono, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi yang mewakili Bupati Banyuwangi dalam pembukaan acara tersebut dalam sambutanya mengungkapkan acara yang digelar sangat baik dalam rangka menyamakan persepsi tentang kerukunan umat beragama di Banyuwangi khususnya dan Indonesia pada umumnya.

iklan aston

“Yang utama bagaimana umat beragama adalah toleransi, saling menghormati dan menghargai yang ujungnya menjaga dan memelihara kondusifitas wilayah. Kenyataan di lapangan masih ada sebagian warga yang belum memahami peraturan bersama menteri (PBM) kementrian agama dan kementrian dalam negeri (Kemendagri) terutama dalam mendirikan tempat ibadah sehingga terjadi konflik,” jelas H Muji.

Karena terkadang terjadi multi tafsir, ada sebagin masyarakat yang belum tahu sehingga ada peningkatan program sosialisasi pentingnya kerukunan umat beragama dan pendirian tempat ibadah. Apabila kegiatan dilaksanakan secara kontinyu dengan melibatkan stakeholder terkait secara perlahan akan menjadi pengetahuan bersama agar kondusifitas wilayah bisa tercipta dan terhindar dari konflik karena perbedaan agama dan keyakinan.

Acara tersebut melibatkan beberapa tokoh agama dari; Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha serta Konghucu dengan harapan FKUB dan Tokoh Agama (Toga) mampu menjadi jembatan moderasi agama baik menyangkut keyakinan pemahaman dan tindakan kongkrit dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan.

“Ke depan acara seperti ini akan disampaikan dalam sinergitas tiga pilar dalam upaya menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati dan saling percaya diantara umat beragama yang ada,” imbuh H Muji.

Mantan dosen Untag 45 Banyuwangi itu menambahkan karena dukungan semua tokoh agama dan tokoh masyarakat sehingga terwujud keharmonisan umat beragama, Kabupaten Banyuwangi juga mendapatkan predikat “Kota Welas Asih”, beberapa waktu lalu.

Saat ini dengan pencanangan program “Banyuwangi Rebound”, yang menjadi cara Banyuwangi untuk bersama bangkit setelah dua tahun segalanya terbatas akibat pandemi Covid 19. Gerakan bersama-sama yang bersandar pada 3 (tiga) pilar yaitu; menangani pandemi, pemulihan ekonomi dan merajut harmoni,” pungkas H Mujiono.////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.