Dua Tugas Berat Pengelola Stikes Banyuwangi Dalam Lima Tahun Ke depan

by -879 Views
H Soekarjo, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Pasca pandemi Covid 19 sebagian besar Perguruan Tinggi (PT) Swasta selain berkompetisi dengan sesama PT juga dihadapkan pada kenyataan orang tua calon mahasiswa mengalami kesulitan ekonomi dan penurunan kemampuan finansial. Sehinga tidak jarang siswa yang lulus SMA/SMK diminta untuk bekerja membantu ekonomi keluarga.

Menurut H Soekarjo, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi tantangan untuk rekrutmen mahasiswa baru Stikes Banyuwangi pasca pandemi yang pasti orangtua / wali mahasiswa mengalami penurunan pendapatan dan kemampuan ekonomi.

iklan aston

“ Hasil survey yang kami lakukan orang-orang yang kurang mampu yang anak-anaknya lulus SMA dan yang sederajat disuruh kerja. Apabila ditawari sekolah kebanyakan menolak dengan alasan untuk makan saja sulit,” jelas H Soekarjo di ruang kerjanya pada Selasa (30/08/2022).

Selanjutnya dalam managemen ekonomi, lanjut dia pada jaman dulu ada konsep 3 (Tiga) P, yaitu, Place (Tempat), Price (Harga) dan Promotion (Promosi). Saat ini pihak Stikes Banyuwangi melakukan kebijakan yang terbalik dengan menempatkan promosi diurutan pertama, namun harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak boleh merekayasa dan memanipulasi tetapi justru menyampaikan apa adanya.

Dia menuturkan dengan kebijakan yang ditempuh, saat ini pihaknya mampu mendapatkan 230 mahasiswa baru yang mendekati jumlah ideal 250 orang untuk 6 (enam) Program Pendidikan (Prodi) yang ada di Stikes Banyuwangi saat ini.

“Ada peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang menempuh kuliah di enam Prodi dan dua profesi,” imbuh mantan Kepala TU RSUD Blambangan Banyuwangi itu.

Penyuka olahraga tenis lapangan itu menambahkan pihaknya memiliki rencana program strategis lima tahunan yang selama diterapkan meskipun terkadang ada sedikit yang meleset.

“Dalam lima tahun ke depan pengelola Stikes Banyuwangi memiliki dua tugas yang paling berat, yaitu memiliki Rumah Sakit (RS) sendiri dan merealisasikan Prodi Kedokteran. Untuk jangka pendek ini berupaya merealisasikan Prodi S1 Farmasi dan S1 Teknologi Informatika Kesehatan,” ujar H Karjo.

Lebih lanjut H Karjo menambahkan pihaknya fokus mengembangkan PT yang melaksanakan program pendidikan untuk mencetak tenaga kesehatan yang profesional.

Pihaknya tidak ingin merubah menjadi Universitas yang dinilai ribet dan tidak fokus serta tidak menutup kemungkinan harus melakukan subsidi silang untuk menghidupi fakultas dan Prodi yang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.