Mojokerto, seblang.com – Kehadiran Gubernur Jawa timur Khofifah Indar Parawansa di Internasional Conference On Research And Community Services atau ICORCS 2022 di Masjid Kampus Institut Pesantren KH Abdul Chalim, Minggu (26/6/2022), mendapat sambutan hangat dari peserta ICORCS.
Para peserta ICORCS 2022, yang terdiri dari sarjana S 2 dan S 3 serta tamu undangan lainnya, mendengarkan dengan seksama mengenai penyampaian materi yang dijelaskan oleh Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan, kegiatan konferensi Internasional ini perlu adanya rekomendasi apa yang dihasilkan. Sebab, pelaksanaan konferensi ini memiliki manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

Menurutnya, salah satu di antara penerapan Maqashid Syariah, bertujuan untuk kemaslahatan humanisme manusia, dengan adanya Maqashid Syariah, perlu disampaikan di hadapan konferensi ICORcs, yang akan sinergi antara Syariah sebagai hukum dan ketercapaian tujuan dalam memberikan kemanfaatan. ”Inti dari maqashid dalam mewujudkan kebaikan-kebaikan yang ditujukan kepada manusia sekaligus mencegah hal-hal buruk menimpanya,” jelas Gubernur Khofifah
Gubernur menjelaskan, secara global penguatan terhadap sisi kemanusiaan humanisme, menurut perspektif Islam ini, merupakan hal yang mungkin akan tarik pada skala Universalnya Internasional sesuai dengan universal depression 30 artikel Al Imam Al Ghazali kristalisasi seperti hal ini yang seringkali menjadi referensi bersama .
Dalam problem penyetaraan secara dalam kondisi saat ini problem kita antara lain adalah di Indonesia masih banyak yang mengalami starting masih banyak yang kurang gizi, masih banyak yang mereka tidak bisa melanjutkan di sekolah dengan status layanan-layanan sosial kemasyarakatan, di mana kita menjadi bagian di dalamnya.
“Dalam kondisi saat ini, problem mengalami starting, masih banyak yang kurang gizi, masih banyak yang mereka tidak bisa melanjutkan di sekolah ketendang tinggi karena apa kultur
Dengan demikian, peran Maqashid Syariah sangat strategis. Selain sebagai faktor penentu penciptaan produk syariah, dia juga dapat menjadi alat control sosial ekonomi untuk mewujudkan kemaslahatan manusia yang berdimensi filosofis dan rasional,” jelasnya
Terkahir, Khofifah berpesan pelaksanaan kegiatan konferensi ICORcs Internasional memberikan dampak terbaik dalam memberikan penyampaian akan pentingnya suatu kemaslahatan humanisme manusia menciptakan kebaikan untuk bersama.
Sedangkan dalam sambutannya, Prof Dr KH Asep Saefudin Chalim, selalu Pendiri Pondok pesantren Amanatul Ummah, pelaksanaan Internasional Conference diharapkan mampu memberikan daya semangat untuk agar mengadakan kegiatan kedepannya serupa guna meningkatkan akreditasi kampus.
“Sebab bagaimana demikian, di antara cara untuk meningkatkan kualitas kelayakan akreditasi perguruan tinggi salahsatunya adalah harus ada makalah yang kemudian dijadikan jurnal scopus. Konferensi juga memfasilitasi para mahasiswa untuk merevisi makalah-makalah sebelum dijadikan jurnal Scopus. Sehingga, dapat meningkatkan akreditasi kampus. sudah ada 155 makalah yang harus segera direvisi dan kemudian dijadikan jurnal-jurnal Scopus
“Insya Allah ke depannya pelaksanaan konferensi internasional dilaksanakan dalam semester sekali karena untuk meningkatkan kualitas dan insya Allah akan menghadirkan tokoh tokoh profesional terbaik di dunia.” terang Kiai Asep.
Kegiatan ini telah disaksikan ribuan pemirsa dari berbagai negara secara online. Adapun nara sumber yang dihadirkan berasal dari 9 negara, termasuk Indonesia. Yaitu: Syeikh Zakariya Marzuq (Khotib dan Imam Al-Azhar, Mesir), Dr. Toha Ali Muhammad (Universitas Al-Azhar, Mesir), Dr. Ahmad Yakhlif (Maroko), Elsidding Yousif Bilal Omer (Sudan), Dr. Syarief Dhou (Sudan), Prof. Dr. Ednan Aslan (University of Vienna, Austria), Habib Abdullah Al-Muhdor (Yaman).
Sedangkan nara sumber dari Indonesia antara lain, Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), Prof. Dr Dahlan Islan, KH. As’ad Said Ali sebagai Cendekiawan Muslim dan Mantan Wakil Kepala BIN), Dr. Mauhiburahman (Rektor Institut KH. Abdul Chalim), Prof. Masdar Hilmy (Guru Besar UIN Sunan Ampel), Prof. Dr. Mufidah (Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim), Prof. Dr. Alwi Shihab (Cendekiawan Muslim.
Di tempat sama, Syekh Aldhaw seorang tokoh Internasional dari Negara Sudan, memberikan apresiasi kepada Kiai Asep, atas terlaksananya konferensi internasional dengan menghadirkan para tokoh dari 9 negara dan para tokoh dari dalam negeri. Semoga, untuk konferensi yang akan datang, Kiai Asep dapat mendatangkan lagi para tokoh dari 15 negara sampai 20 negara.
“Mudah mudahan, konferensi selanjutnya dapat dipersiapkan lebih matang lagi dan bisa menghadirkan para tokoh internasional dari 15 sampai 20 negara. Jadi, diperbanyak lagi undangannya. Acara ini sudah bagus,” kata Syekh Aldhaw, yang juga fasih dengan bahasa Indonesia. ////