DPRD Kabupaten Banyuwangi Tanggapi Serius Kasus Pemukulan Siswa yang Dilakukan Kepala Sekolah

by -210 Views
iklan aston

Banyuwangi ,seblang.com – DPRD Banyuwangi memanggil Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah beserta Komite salah satu SMP Negeri tersebut untuk meminta penjelasan atau klarifikasi tentang kejadian pemukulan siswa melalui forum Rapat Dengar Pendapat (RDP), Kamis (9/06/2022).

Hadir dalam forum RDP, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan, Suratno, Kepala Sekolah, M.Shodiq dan perwakilan komite.

iklan aston

Ketua Komisi IV , Ficky ​​Septalinda menyampaikan, rapat dengar pendapat yang dilakukan bukan dalam rangka mengambil sikap, namun untuk meminta klarifikasi dan penjelasan tentang kejadian perundungan itu, baik dari Kepala Sekolah yang bersangkutan, Dinas Pendidikan dan Komisten Sekolah.

“Dalam rapat dengar pendapat ini kita belum menentukan sikap, kita memanggil untuk meminta penjelasan dan penjelasan kronologis kejadian pemukulan siswa,” ucap Ficky ​​saat dikonfirmasi setelah rapat dengar pendapat.

Politisi PDI-Perjuangan ini menjelaskan, saran akan memberikan rekomendasi terhadap kejadian pemukulan siswa di SMP Negeri di Kecamatan Genteng setelah rapat internal untuk meminta masukan, maupun pendapat dari seluruh anggota dewan.

“ Nanti kita ada kesempatan untuk rapat internal, dan kita panggil kembali Dinas Pendidikan untuk memberikan putusan dan rekomendasi dari Komisi IV atas kejadian tersebut , “ ungkap Ficky ​​Septalinda.

Menurut Ficky, kejadian pemukulan terhadap siswa yang dilakukan oleh guru maupun Kepala sekolah seharusnya tidak perlu terjadi. Berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan, calon guru maupun Kepala Sekolah saat penempatan tugas terlebih dahulu sebelum pakta integritas.

“ Plt kepala Dinas Pendidikan dalam rapat dengar pendapat menyampaikan calon kepala Sekolah yang mendapat tugas penempatan sudah pakta integritas yang salah satu pernyataannya tidak boleh melakukan kekerasan di sekolah , ucap Ficky.

Ficky ​​Septalinda mengingatkan dan mendorong para guru ataupun Kepala Sekolah agar tidak lagi menggunakan hukuman dengan kekerasan sebagai metode pendisiplinan pada siswa.

Karena lingkungan sekolah harus menjadi nyaman bagi siswa-siswi agar mendorong perkembangan belajar anak dan membekali mereka dengan karakter, wawasan dan pengetahuan serta keterampilan secara optimal.

“Kekerasan terhadap siswa tidak boleh terjadi lagi di Banyuwangi, karena salah satu indikator mutu Pendidikan itu adalah bebas dari perundungan,” ucapnya.

Selain itu, banyuwangi saat ini masuk tahap penilaian menuju kabupaten Layak Anak sehingga kejadian-kejadian perundungan terhadap anak atau siswa tidak perlu lagi terjadi.//

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.