Mojokerto, seblang.com – Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (HC) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan masa depan bangsa ini ada di tangan guru. Hal ini tidak lepas dari kedudukan seorang guru yang begitu strategis. Hal itu ia sampaikan dalam serasehan dan pengukuhan PP Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) di Kampus IKHAC Mojokerto, Jumat (3/5/2022).
“Kedudukan PERGUNU begitu strategis dan sangat krusial,” ungkap kiai Ma’ruf dalam
acara Sarasehan dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU), Jumat (3/5/2022) sore.
Wapres menegaskan bahwa tangan-tangan halus seorang guru sangat menentukan lahirnya generasi yang lebih baik. Tugas guru untuk menjaga umat dan memberdayakan umat. Guru harus melahirkan generasi yang kuat. Seperti sabda nabi bahwa mu’min yang kuat lebih baik dari mukmin yang lemah.
“Para guru yang akan menentukan seperti apa generasi selanjutnya,” imbuhnya.
Wapres juga berpesan bahwa, para guru-guru Nahdlatul Ulama harus dapat bisa melahirkan generasi bangsa yang baik. Sebab, generasi masa depan baik atau tidaknya tergantung pada peran guru hari ini.
“Untuk melakukan perubahan dan perbaikan tidak mungkin dilakukan sendiri. Maka itu dilakukan secara bersama dan berkolaborasi,” imbuhnya lagi.
Usai acara, Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto Muhammad Al Barra mengatakan Wapres memberikan rekomendasi kepada PERGUNU. Beberapa rekomendasi hasil Kongres ke-III ialah menolak LGBT.
“Mewakili suara para guru, PERGUNU tegas menolak regulasi LGBT karena merupakan penyimpangan sosial yang berdampak pada rusaknya generasi masa depan,” terang Gus Barra sapaan akrabnya.
Selain itu menurut Gus Barra hasil rekomendasi kongres ialah menolak Rancangan undang-undang Sisdiknas yang menghapus keberadaan madrasah.
“PERGUNU menyuarakan suara hatinya untuk menganggap tidak layak Rancangan UU Sisdiknas dibawa ke DPR sebelum madrasah dicantumkan kembali,” tegasnya.
Menurut Gus Barra dia rekomendasi besar tersebut disampaikan ketua umum PERGUNU Prof. Dr. K.H. Asep Saefuddin Chalim, M.A.
“Ketua umum (Kiai Asep) berharap rekomendasi ini bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah,” tandanya.
Terlihat hadir pula dalam acara ini, Ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, para kiai dan Bu nyai se-Jawa.///