Pasuruan, seblang.com – Untuk mengantisipasi PMK di Kabupaten Pasuruan, Bupati Pasuruan mengimbau para peternak, pedagang maupun pemilik sapi agar semakin waspada terhadap penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang semakin meluas.
Sebagai buktinya, hingga pada Jumat (27/05/22), jumlah sapi di Kabupaten Pasuruan yang terjangkit PMK mencapai 296 ekor.
Dengan rincian 250 ekor sapi potong di wilayah Kecamatan Prigen, 21 ekor sapi perah dan sapi potong di Kecamatan Lumbang, 19 ekor sapi potong di Kecamatan Purwosari serta 6 sapi perah di Kecamatan Lekok.
Hanya saja, meski semakin meluas, namun tidak ada laporan ternak di Kabupaten Pasuruan yang mati akibat PMK.
Bupati Pasuruan, Dr. HM Irsyad Yusuf mengatakan, dari 296 ekor sapi sakit, 81 ekor di antaranya sudah sembuh, sedangkan 215 ekor lainnya masih dalam pengobatan.
“Hari ini saya umumkan bahwa jumlah sapi di Kabupaten Pasuruan yang terjangkit PMK semakin banyak. Total ada 296 ekor yang sakit, tapi 81 ekor di antaranya sudah sembuh dan sisanya masih diobati. Dan saya tegaskan tidak ada 1 ekor sapi pun yang mati, semuanya dalam tahap penyembuhan,” kata Gus Irsyad.
Semakin meluasnya penyebaran PMK di Kabupaten Pasuruan disebabkan beberapa hal. Diantaranya masih ditemukannya lalu lintas ternak dari daerah lain yang masuk ke Kabupaten Pasuruan. Terutama dari daerah wabah.
Selain itu, berdasarkan hasil tracing dan tracking, petugas menemukan adanya sisa pakan dari ternak yang sakit diberikan kepada ternak yang sehat, sehingga secara otomatis bisa menularkan penyakitnya.
“Masih banyak ternak yang dijual atau dibeli dari daerah wabah di Jawa Timur yang masuk ke Kabupaten Pasuruan. Jadi potensi penularannya juga tinggi. Selain itu, masih banyak ditemukan sisa pakan ternak yang sakit kemudian diberikan kepada ternak yang sehat, dan ini bisa menjadi media penularan PMK,” terangnya.
Dengan ditemukannya penyebab penularan PMK, pihaknya juga meminta kepada masyarakat dapat menahan diri untuk tidak melakukan jual beli ternak dari luar daerah menuju Kabupaten Pasuruan.
Sebaliknya, seluruh pegawai, dokter hewan, petugas kesehatan hewan yang berada di naungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dikerahkan untuk membantu warga yang punya ternak sapi, domba dan sejenisnya.
Mulai dari penyemprotan desinfektan di sekitar kandang ternak, pengobatan ternak, isolasi dan melokalisir ternak, pemberian vitamin hingga sosialisasi ke 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.
“Saya juga sudah buat Surat Edaran untuk semua petugas sampai masyarakat. Ayo kita selamatkan ternak kita, tapi juga saya minta masyarakat menahan diri untuk tidak melakukan jual beli ternak ke luar atau masuk ke Kabupaten Pasuruan. Tidak ada transaksi antar kandang. Pakannya jangan dicampur dari yang sakit diberikan ke yang sehat, dan kami siap membantu sepenuhnya,” tutup Gus Irsyad.///