Antisipasi Penularan PMK DPRD Banyuwangi Minta Eksekutif Tingkatkan Pengawasan

by -620 Views
Writer: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
Suasana rapat kerja dewan dengan SKPD di Ruang Rapat Khusus DPRD Kabupaten Banyuwangi

Banyuwangi, seblang.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi memanggil sejumlah SKPD di Ruang Rapat Khusus DPRD Banyuwangi pada Jumat (20/05/2022). Salah satu permasalahan yang dibahas yakni antisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan yang sempat melanda beberapa wilayah di Indonesia.

Wakil Ketua DPRD Banyuwangi H. M Ali Mahrus, dalam forum tersebut mempertanyakan upaya eksekutif dalam mengantisipasi dan  mewaspadai wabah tersebut serta meminta ada kontrol dan pengawasan ketat dalam arus lalu lintas perdagangan hewan di Banyuwangi.

“Termasuk antisipasi ternak yang masuk ke wilayah Banyuwangi dari Bali. Karena kebanyakan masyarakat pada saat hari raya kurban yang mencari sapi Bali. Fakta dan realitas tersebut juga perlu diantisipasi,” jelas H Ali Mahrus.

Dia menuturkan, dari hasil rapat kerja dengan Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi mereka menyampaikan  sudah melakukan upaya preventif. Seperti sosialisasi gejala PMK hewan, mengeluarkan surat larangan agar tidak mendatangkan ternak dari luar daerah dan membuat SOP pengangkutan hewan di pasar hewan Banyuwangi.

“Teman-teman juga menyarankan agar melakukan penyemprotan desinfektan pada semua kandang hewan ternak yang ada di wilayah Banyuwangi dalam rangka pencegahan,” imbuh dia.

M Khoiri, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis)  Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi menuturkan sampai saat ini  PMK sudah merambah di 14 kabupaten / kota di Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan petugas Dinas Pertanian terus berupaya terus melakukan antisipasi.

“Kami telah menutup akses lalu lintas hewan ke Banyuwangi, termasuk dari Bali. Sementara waktu kita tidak mengizinkan pedagang mendatangkan ternak dari luar. Insyaallah semua sudah komitmen,” jelas Khoiri usai rapat.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat khususnya para peternak untuk menjaga kesehatan hewan piaraannya antara lain dengan memberikan tambahan vitamin dan protein.

“Perlu diperhatikan juga kebersihan kandang. Peternak kami harap rutin membersihkan kandang dan melakukan penyemprotan desinfektan dengan formalin minimal seminggu dua kali,” tutur Khoiri.

Lebih lanjut dia  menambahkan  langkah antisipasi dan mencegah kasus PMK ini, pihaknya telah menerbitkan SOP di pasar hewan. Sampai saat ini lima pasar hewan di Banyuwangi masih tetap dibuka, karena Banyuwangi masih negatif PMK.

“Semua truk atau pick up yang masuk membawa atau mengambil ternak di pasar harus disemprot dengan desinfektan formalin,” pungkas dia.//

iklan warung gazebo