Banyuwangi, seblang.com – Partai Golongan Karya (PG) tidak menggantungkan hasil penelitian sebuah lembaga survey. Tetapi menjadikan hasil semua lembaga survei untuk menjadi sebuah cermin yang tidak boleh terlalu sering dilihat. Dan lebih mengutamakan pada kerja-kerja nyata di lapangan termasuk menggelar audit organisasi partai yang dilakukan hari ini.
Demikia disampaikan M Sarmuji, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam acara Pendidikan Politik, Dialog Interaktif dan Audit Organisasi yang digelar di Sasono Waringin Agung DPD Partai Golkar Banyuwangi pada Sabtu (26/02/2022).
Selanjutnya terkait hasil survei yang menempatkan elektabilitas Partai Golkar kurang bagus di tingkat nasional, karena yang baru menempati urutan tiga, menurut dia ada beberapa versi yang masing-masing hasil survei mereka berbeda. Sehingga pihaknya tidak hanya berpegang pada hasil satu lembaga tetapi juga memperhatikan lembaga survei yang lain.
“Semua lembaga survei akan kita perhatikan sebagai sebuah masukan tentang dinamika politik yang ada di Jawa Timur. Jadi tidak tergantung satu lembaga tetapi juga memperhatikan hasil semua survei yang lain mau baik atau buruk tetap akan kita perhatikan dengan seksama karena survei itu kami perlakukan sebagai cermin dan yang penting adalah kerja nyata di lapangan,” jelas Sarmuji.
Selanjutnya terkait wacana mundurnya pelaksanaan pemilu, Partai Golkar tidak terpengaruh wacana tersebut dan tetap fokus dalam menyongsong gelaran Pemilu 2024 dan siap menjemput pelaksanaan Pemilu kapan saja, imbuhnya.
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember itu menambahkan pihaknya menetapkan target perolehan kursi di DPRD Provinsi Jatim sebanyak 17 kursi. Sedangkan untuk DPRD Kabupaten Banyuwangi minimal 8 (delapan) kursi.
Sementara Ruliyono, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi mengungkapkan agenda bedah daerah pemilihan (Dapil) yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Jatim.
Bedah Dapil merupakan salahsatu cara Partai Golkar untuk menjadi besar yang peluangnya harus dimanfaatkan secara maksimal oleh kader Golkar. Jajaran pengurus dan kader harus mendekat ke masyarakat dan mewadahi semua potensi kekuatan dengan managemen yang baik, tambah Ruli.
Kemudian agenda yang lain yang digelar adalah audit kepengurusan mulai tingkat kabupaten sampai dengan tingkat desa / kelurahan. Banyuwangi mendapatkan kesempatan pertama di Jatim.
“Untuk pengurus Golkar Banyuwangi tingkat kabupaten ada 88 orang, Pimpinan Kecamatan (PK) 25 orang setiap pengurus 54 lengkap semua. Sedangkan desa / keluarah ada 217 masing-masing 30 orang. Alhamdulillah Banyuwangi mendapatkan apresiasi dari DPD Provinsi Jatim,” jelas Ruli.
Selanjutnya terkait dengan target perolehan kursi di DPRD Banyuwangi minimal 8 (delapan) kursi, menurut dia hal tersebut merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang wajib dilakukan.”Tidak hanya delapan kursi kalau bisa menang kenapa tidak. Ini tergantung keseriusan fraksi dan para calon anggota legislatif (caleg).Kami sudah mempunya cara dan sistem apabila dilakukan dengan baik dan fokus Insyaallah Golkar bisa menang,” tegas Ruli.//