Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah kabupaten Banyuwangi terus berupaya membangkitkan semua sektor perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi Covid 19. Salahsatunya dengan menggelar Tradisional Massage Festival di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi selama dua hari mulai Sabtu (26 – 27 Februari 2022).
Traditional Massage merupakan salah satu jenis perawatan tubuh yang banyak digemari masyarakat yang merupakan bagian dari SPA. Tak terkecuali, masyarakat Indonesia pun sangat gemar dengan jenis perawatan ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelayanan Traditional Massage di berbagai daerah.
Para terapis SPA di Banyuwangi memperkenalkan Traditional Massage kepada masyarakat secara luas baik itu domestik maupun mancanegara. Hal tersebut sebagai upaya menarik minat wisatawan untuk datang ke Banyuwangi dengan branding Banyuwangi Sehat melalui pijat refleksi dan ramuan tradisional.
Agenda Traditional Massage Treatment Festival digelar secara serentak di beberapa hotel berbintang yang ada di sekitar wilayah kota seperti Hotel Ketapang Indah, Hotel Illira, Hotel Aston dan Hotel Santika selama 2 hari kedepan yakni 26-27 Februari 2022.
Mewakili Bupati Banyuwangi, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Drs. Dwi Yanto mengajak masyarakat untuk saling bekerjasama untuk bangkit di tengah pandemi. Mulai dari Dinas, pihak swasta hingga semua kalangan termasuk UMKM salah satunya dari para terapis Traditional Massage itu sendiri.
“Kolaborasi seperti ini juga menjadi salah satu hal yang harus terus di tingkatkan demi majunya UMKM Banyuwangi. Kita harus saling menjaga, terutama pada protokol kesehatan bagi para terapis, juga harus bisa beradaptasi dan mampu memberikan pelayanan yang lebih healthy untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para pengunjung. Karna kegiatan treatment seperti ini tidak mungkin online seperti halnya jenis usaha lainya,” jelas Dwi Yanto.
Selanjutnya dia berharap setelah menggelar Traditional Massage Treatment akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari layanan tamu hotel. Tidak menutup kemungkinan para Pimpinan SKPD dan ASN dengan beban kerja yang cukup berat sebenarnya membutuhkan relaksasi lebih familiar dengan layanan SPA.
Sementara Ami, Ketua Perkumpulan Komunitas SPA Banyuwangi, merasa bangga dengan adanya kegiatan Traditional Massage Treatment. Dimana para terapis SPA dapat memperkenalkan SPA yang sebenarnya secara luas kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan yang digelar mereka merasa optimis bisa bangkit lagi ditengah suasana pandemi yang berlangsung.
“Dengan kegiatan ini, kita menunjukkan bahwa SPA kita ini murni dan sehat. Saya sendiri sudah 7 tahun bergelut dibidang SPA dan berharap kedepan SPA semakin berkembang dan menjadikan Banyuwangi dengan branding Banyuwangi Sehat. Dan tentunya kita terus berinovasi dengan teknik-teknik massage yang baru seiring perkembangan zaman,” pungkas Ami.
Untuk mendapatkan layanan pada Traditional Massage Treatment pengunjung harap menyiapakna biaya Rp .50 ribu per 30 menit dan Rp. 100 untuk satu jam.
Dalam Tradisional Massage Festival yang digelar dua hari tercatat ratusan pengunjung yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan layanan dan menikmati sensasi terapi SPA di berbagai hotel pilihan di Banyuwangi.//