Banyuwangi, seblang.com – Ratusan sopir truk di Banyuwangi melakukan unjuk rasa memprotes kebijakkan larangan over dimensi dan over load ( ODOL) atau kendaraan over weight (berat berlebih) yang dilakukan Kementerian Perhubungan, Senin (22/11/21).
Unjuk rasa ini menyebabkan ratusan sopir truk logistik berdemo di depan Kantor Bupati Banyuwangi, dengan membawa puluhan Armada Truk Fuso dan memarkirkannya sehingga menutup ruas jalan Protokol Ahmad Yani yang menyebabkan kemacetan total.
Aksi para sopir dipicu karena saat uji KIR armada truk mereka ditolak karena over dimensi akibat bak truk yang diperpanjang dari standart yang dianjurkan. Sehingga, truk mereka tak bisa beroperasi lagi.
“Kami ini taat aturan, bukan menolak. Kendaraan baru yang panjang boleh uji KIR, kok kami yang tahunnya tua ditolak ? Dan sampai saat ini belum ada penjelasan yang pasti dari Bupati Banyuwangi.,” ujar Slamet Barokah salah satu koordinator sopir, Senin (22/11/2021).
Menurut Slamet, sampai saat ini belum ada jawaban dari Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani terkait unjuk rasa yang dilakukan para sopir logistik tersebut. Para sopir itu pun pekan depan akan melakukan aksi kembali dengan mengerahkan masa yang lebih banyak.
“Bupati tidak menemui kita dan minggu depan kita akan unjuk rasa kembali lebih banyak di depan pelabuhan ASDP Ketapang” tambahnya.
Dalam unjuk rasa kali ini Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi melalui Kadishub Dwiyanto yang sempat menemui pendemo berjanji akan memfasilitasi perwakilan sopir untuk ke Kementerian Perhubungan guna menyampaikan aspirasinya.
“Kami akan fasilitasi ke Jakarta. Empat orang perwakilan untuk menyampaikan masukkan dan aspirasinya ke Kementerian,” ujar Dwiyanto. //