Banyuwangi, seblang.com – Stereofoam merupakan salah satu jenis sampah yang sampai saat ini masih masalah bagi beberapa pemerintah kabupaten/kota di Indonesia tidak terkecuali Banyuwangi.
Namun bagi Eni Kustanti yang akrab disapa Bu Jasmin, dengan keikhlasan ketulusan dan kecintaan terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan alam mampu mengolah dan menyulap jenis sampah ini menjadi aneka macam pot dan kerajinan yang indah cantik dan menarik.
Bersama suami tercinta di rumahnya yang luas di lingkungan Krajan Rt 002/001 Kelurahan/Kecamatan Kalipuro Banyuwangi, dengan sabar dan telaten memotong dan menggiling stereofoam untuk dihaluskan dan dibuat bubur dicampur dengan semen untuk dicetak menjadi pot bungan yang berukuran kecil sedang maupun yang berukuran besar.
Sebelum pandemi Covid 19 melanda dunia, Jasmin memasarkan dan menjual hasil karyanya dalam acara Banyuwangi Car Freeday yang biasa digelar di seputaran Taman Blambangan Banyuwangi.
Pot yang sudah diberi tanaman bunga dijual bagi masyarakat mulai harga Rp. 30 ribu sampai dengan ratusan ribu rupiah tergantung besar kecilnya ukuran.”Dengan ditanami bunga maka pembeli lebih tertarik untuk membeli pot yang sebenarnya merupakan hasil pengolahan sterefoam menjadi produk yang cantik dan menarik,”jelas Jasmin.
Namun dengan datangnya pandemi dan dengan adanya aturan tentang pembatasan kegiatan yang dilarang saat terjadi darurat kesehatan yaitu wabah corona, baik Program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM adalah peraturan yang muncul sejak adanya pandemi Covid-19.maupun PPKM level empat saat ini maka Banyuwangi Car Freeday sementara juga ditiadakan.
“Otomatis kami tidak bisa memasarkan dan menjual hasil kerajinan secara langsung kepada warga masyarakat. Untuk sementara mengandalkan penjualan secara online,”imbuhnya.
Selanjutnya Jasmin menuturkan salahsatu kendala yang dihadapi untuk meningkatkan produksinya adalah keterbatasan blender yang dimiliki. Seandainya ada blender yang besar maka akan mempercepat proses produksi aneka kerajian potnya.
Dia berharap mendapatkan bantuan alat blender dari pemerintah, swasta maupun pihak yang concern dengan penangan sampah dan kebersihan serta kesehatan lingkungan.”Sebenarnya kami ingin mengolah steterofoam lebih banyak sebagai solusi menangani sampah sekaligus upaya menjaga memelihara dan melestarkan kebersihan kesehatan serta keindahan lingkungan alam. Namun kendalanya kemampuan kami sangat terbatas semoga ada pihak yang peduli dan tertarik untuk membantu mencarikan solusi” pungkasnya.(Nurhadi)