Banyuwangi, seblang.com – Wilayah Kabupaten Banyuwangi sudah memasuki musim kemarau sejak Maret 2021 lalu. Kendati demikian, pada Rabu (9/6/2021) dini hari kemarin, sebagian wilayah Banyuwangi diguyur hujan dengan kategori sangat lebat.
Bahkan hujan menyebabkan banjir di sejumlah titik seperti yang terjadi di Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Kota Banyuwangi. Banjir yang merendam 168 rumah tersebut diakibatkan Sungai Bagong meluap.
Menurut Plt Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo, meluapnya sungai bagong tersebut disebabkan curah hujan pada hari Rabu (9/6/2021) dini hari kemarin mencapai 90 mm, dengan debit air di Sungai Bagong di atas 20 m3/detik.
“Ini termasuk curah hujan tinggi menuju sangat tinggi, apalagi terjadi selama 4 jam. Sehingga menyebabkan over toping dan menimbulkan banjir dan genangan di Jembatan Sobo dan kawasan sekitarnya. Puncak meluapnya sungai sendiri sekitar satu jam, angkanya 25 – 30 m3/det. Banjirnya memang tidak lama, cepat surut karena sumber airnya hanya dari limpasan air hujan,” kata Guntur.
Ditambahkan Guntur, saat itu sejak rabu dini hari petugas pintu air telah waspada. Pihaknya juga telah melakukan langkah mitigasi untuk mengurangi dampak luapan air.
“Saat itu petugas telah menutup pintu intake, dan pintu flushing (bilas) dibuka. Kalau tidak ditutup, bisa meluber lebih luas. Air sudah kita salurkan langsung ke bawah, ke arah aliran sungai,” ujarnya.
“Kami juga sudah meninggikan plengsengan di sisi utara Kali Bagong, jadi tidak sampai meluber lebih luas lagi,” imbuhnya.
Guntur mengungkapkan, banjir yang terjadi kemarin itu semacam fenomena pengulangan kejadian yang sama empat tahun lalu di kawasan Rogojampi. “Dalam memori catatan kami, waktu itu banjir terjadi saat di musim kemarau dengan tanggal dan bulan Juni yang tak jauh berbeda. Sama-sama hujan lebat saat di musim kemarau, namun sekarang bergeser ke arah utara. Semacam anomali,” jelas Guntur. (guh)