Banyuwangi seblang.com – Sekitar 15 (lima belas) hari menjelang bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah, harga beberapa komoditas bahan pangan di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur terpantau masih relatif aman stabil dan terkendali.
Menurut Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) kabupaten Banyuwangi, melalui Salim, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan kepada sejumlah wartawan Kamis (25/03/2021), berdasarkan pantauan tim monitoring pada 15 pasar daerah di Banyuwangi, harga sembako menjelang bulan ramadhan masih relatif aman, masih relatif stagnan.
Selanjtnya dia mencontohkan, harga gula pasir dan bawang dipasaran harganya Rp 12.000 / kilogram merah dan sekitar Rp 30.000 per kilogramnya.”Kalau yang lainnya seperti harga daging ayam juga masih relatif stagnan,” jelasnya.
Kemudian harga cabai yang awalnya meroket sampai pada harga Rp 120.000 / kilogram, sejak kemarin harga perkiligramnya turun menjadi Rp 110.000.
Menurut dia meskipun harga cabai di pasaran mulai meurun namun harganya masih terbilang relatif mahal, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan harga cabai mahal bertahan agak lama.
“Menurut analisa kami dan hasil tinjau lapangan, melambungnya harga cabai karena faktor curah hujan yang terlalu tinggi sehingga banyak tanaman cabai yang rusak dan berpengaruh pada produksi ,” kata Salim.
Sebagaimana hasil survei yang dilakukan di wilayah kecamatan Wongsorejo yang merupakan daerah sentra penghasil cabai terbesar di Banyuwangi dari luasan lahan warga yang ditanami cabai selain banyak yang mati dan rusak, produk cabai yang dihasilkan petani kualistasnya kebanyakan tidak ada yang bagus.
“Padahal Banyuwangi termasuk salah satu sentra penghasil dan pemasok cabai terbesar di Indonesia. Sedangkan untuk wilayah penghasil cabai di Banyuwangi yang kualitasnya bagus di Kecamatan Wongsorejo. Namun sebagian besar rusak, bahkan ada lahan dialihfungsikan buat menanam jagung. Hal tersebut yang menyebabkan harga cabai melambung ,” pungkasnya.
Wartawan Nurhadi