Geliat Industri Rumahan Dendeng Lemuru Khas Banyuwangi Derek

by -849 Views
A H Fathoni saat memeriksa jemuran dendeng lemuru di tempat usahanya dusun Sukosari desa Paspan kecamatan Glagah Banyuwangi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com -S Sebuahusaha terkadang diilhami dari sesuatu yang remeh, seperti awal usaha rumahan yang dirintis dan dilakukan oleh A H Fathoni, produsen Dendeng Lemuru Khas Banyuwangi Derek yang tinggal di Lingkungan Sukosari desa Paspan kecamatan Glagah Banyuwangi.

Ditemui di tempat usahanya Banyuwangi Minggu (06/022021) Fathoni mengungkapkan usaha yang dirintis berawal dari keprihatinan melihat ikan basah yang cepat rusak di sekitar tempat tinggalnya yang secara geografis merupakan wilayah pegunungan.

iklan aston

Kemudian ayah dua putri itu mempunyai inisiatif bertanya resep bumbu krimping atau rempeyek kepada para orangtua di lingkungan tempat tinggalnya untuk mengolah ikan lemuru dan tamban agar mampu disimpan lebih awet dan tahan lama maka jadilah produk Dendeng Lemuru Khas Banyuwangi Derek yang ditekuni sejak sekitar tiga tahun yang lalu.

Selanjutnya dia menuturkan pada awal usahanya Fathoni mengolah sekitar 30-40 kilogram ikan lemuru dan ikan tamban untuk bahan membuat dendeng lemuru yang dijual di masyarakat sekitar Glagah dan ternyata cukup laku di pasaran.”Waktu awal usaha saya datang langsung ke Muncar membawa sepeda motor untuk menemui pengepul ikan lemuru di kawasan pelabuhan Muncar yang dikenal sebagai penghasil ikan lemuru dan ikan tamban,”jelasnya.

Untuk proses produksi dari lima kilogram lemuru akan menghasilkan sekitar satu kilogram dendeng lemuru kering yang dijual dalam kemasan sekitar 250 – 300 gram per bungkus dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat desa.

Kemudian untuk pemasaran saat ini produksinya lebih banyak dijual langsung kepada pedagang sayur keliling atau mlijo dan toko-toko tradisional yang ada di wilayah kecamatan Glagah, Kalipuro, Giri, Rogojampi dan kecamatan Singojuruh.

Lebih lanjut pria kelahiran 1977 itu menuturkan saat ini satu minggu mampu mengolah dan memproduksi sekitar dua kuintal ikan basah menjadi dendeng ikan kering yang siap dipasarkan.

Sebenarnya Fathoni ingin mengembangkan usahanya dan mencoba membidik pasar untuk kelas menengah ke atas namun terkendala dengan modal usaha yang sementara cukup terbatas.

Kemudian dalam musim penghujan salahsatu kendala yang dihadapi adalah kesulitan proses pengeringan yang mengandalkan panas matahari matahari untuk penjemuran. Karena sering hujan sehingga proses penjemuran terkadang tidak sempurna sehingga muncul jamur dan belatung karena dihinggapi lalat, imbuhnya.

Namun kendala proses penjemuran yang dihadapi dapat diatasi dengan inovasi dan kreatifitas yang dilakukan yaitu membuat alat oven yang menggunakan bahan LPG. Untuk mengeringkan dua kuintal produknya Fathoni membutuhkan dua tabung gas 3 kilogram.

Adapun bahan baku yang dibutuhkan untuk usaha yang ditekuni menurut pengurus Pagar Nusa kecamatan Glagah itu antara lain; ikan lemuru dan ikan tamban ditambah dengan aneka bumbu tradisional yang bebas bahan kimia.

”Untuk memasak dendeng lemuru cukup mudah masyarakat tinggal nyalakan kompor panaskan minyak goreng lalu masukan dendeng lemuru dan menunggu sekitar dua menit agar matang dan siap disantap,”imbuh Fathoni mengakhiri wawancara.

Wartawan: Nurhadi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.